Pakar Sebut PSBB Tanpa Sanksi Bagai Macan Ompong

Ilustrasi
Ilustrasi PSBB Kota Malang (Ak/RawPx)

MALANGVOICE – Pakar Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) Maulina Pia Wulandari, menilai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tiga daerah di Malang Raya bisa berjalan efektif.

Syaratnya, terdapat peraturan daerah yang berisikan sanksi dan hukuman bagi warga yang tidak mau patuh dengan PSBB. Selain itu, menurutnya, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat untuk menaati kebijakan PSBB tersebut.

“Kalau sanksinya lemah, masyarakat kita masih bisa ngeyel dan suka menawar. Selain itu, saya menilai jika tanpa memberikan sanksi maka kebijakan PSBB di pandemik covid-19 ini bagaikan macan ompong,” kata Pia.

PSBB, lanjut dia, juga bakal berjalan efektif jika diberlakukan sistem jaring pengaman sosial yang terpadu, sistematik dan transparan. Sebab, jaring pengaman sosial ini merupakan konsekuensi atas penerapan PSBB bagi masyarakat terdampak pandemi virus Corona atau covid-19.

“Data penerima bantuan dari masing-masing kelurahan yang tidak update dan valid akan menyebabkan dana-dana bantuan jaring pengaman sosial salah sasaran. Kalau tiga syarat utama itu diterapkan, saya optimistis PSBB akan berhasil diterapkan di Malang Raya,” sambung dia.

Dosen Ilmu Komunikasi UB ini menambahkan, apabila PSBB diterapkan maka akan semakin banyak memberikan dampak signifikan di tengah masyarakat. Kesadaran dan kemauan masyarakat untuk patuh dan taat pada pelaksanaan kebijakan PSBB demi alasan kepentingan dan keselamatan bersama.

“Kita bisa segera fokus pada upaya penurunan angka terkonfirmasi positif, penyembuhan dan pencegahan. Kalau ini dipatuhi dan sistemnya dijalankan dengan baik hasilnya bisa memberikan dampak signifikan,” jelasnya.

Pia mengaku telah mengevaluasi penerapan PSBB di beberapa daerah lain, terutama di Jakarta. PSBB yang diterapkan di Jakarta, dinilainya belum efektif. Pasalnya selama 14 hari PSBB, pasien positif covid-19 di Jakarta naik signifikan sebanyak 200.63 persen.

“Mudah-mudahan masyarakat kota Malang bisa jauh lebih tertib. Dan ini tergantung bagaimana sosialisasi PSBB ke masyarakat, bagaimana isi pesannya, bagaimana cara menyampaikannya, dan media yg dipilih oleh pemerintah dalam menyampaikan sosialisasi. Ini pekerjaan yg tidak mudah karena masyarakat sekarang sedang stress, tertekan karena kondisi ekonomi,” pungkasnya.(Der/Aka)