Pakar Asal Belgia Ingatkan Tentang Over Fishing

Dr Patrick Sorgeloos, dari Ghent University, Belgium memaparkan materinya diajang Projecting ASEAN FEN - Plus for Sustainable Aquaculture, Fisheries and Aquatic Ecosystem, and the International Fisheries Symposium (IFS) 2017. (istimewa)

MALANGVOICE – Over Fishing atau membludaknya budidaya perikanan menjadi perhatian serius. Sebab, dikhawatirkan merusak kelestarian lingkungan.

Hal ini terungkap saat Dr Patrick Sorgeloos, dari Ghent University, Belgium memaparkan materinya di hadapan para pakar dan peneliti perikanan dari sekitar 13 negara ASEAN berkumpul di Kusuma Agrowisata Hotel, Kota Batu, Senin (8/11). Tepatnya dalam ajang Projecting ASEAN FEN – Plus for Sustainable Aquaculture, Fisheries and Aquatic Ecosystem, and the International Fisheries Symposium (IFS) 2017. Dalam seminar kali ini, yang dibahas tentang apa saja permasalahan perikanan.

Patrick mengatakan, bagaimana caranya agar tidak sampai terjadi produksi ikan yang over fishing. Yakni semakin banyaknya budidaya perikanan. Sebab, menurutnya, akan memberikan dampak buruk pada lingkungan.

“Seperti membuka lahan baru untuk produksi, agar tidak sampai memberikan dampak lingkungan, tidak usah membuka lahan baru, tetapi produksi yang ada ini ditingkatkan,” kata Patrick.

Patrick juga menyoroti penggunaan antibiotik dalam budidaya udang. Faktanya, budidaya udang ini masih banyak petani yang masih menggunakan antibiotik sebagai antisipasi pencegahan penyakit pada udang. Padahal dengan cara tersebur justru dapat membunuh mikroorganisme dalam pakan.

“Dalam hal ini bisa mengganti pakan ikan dengan probiotik berdasarkan Mikroba. Dengan begitu, dampaknya lebih bagus dalam produksi,” imbuh dia.

Pada 10 tahun ke depan, masih kata Patrick, kebutuhan pasokan makanan laut lebih dari 50 persen. “Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dari sistem produksi,”.tukasnya.

Sementara itu, Chairman Asean FEN 2017, Asep Awaludin Prihanto menambahkan, kegiatan ini diharapkan bisa memberikan masukan dari setiap negara terkait permasalahan perikanan. Kegiatan ini merupakan gelaran tahun ke tujuh.

“Kami berharap output berupa dokumen dan formula yang tepat untuk bisa diaplikasikan ke masyarakat. Terutama kepada peternak ikan,” ujarnya.(Der/Yei)