Pacu Perekonomian Masyarakat, Pemdes Mojorejo Canangkan Pembangunan KEPT

Pemdes Mojorejo berencana membangun KEPT di lahan TKD yang berada di jalur protokol Jalan Ir. Soekarno, Kota Batu (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Pemdes Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu menggagas pembangunan Kawasan Ekonomi Pedesaan Terpadu (KEPT). Pembangunannya akan memanfaatkan tanah kas desa (TKD) seluas 1,4 hektare.

Kades Mojorejo, Rujito mengatakan saat ini Pemdes Mojorejo masih menyusun master plan dan detailed engineering design (DED). Penyusunan itu melibatkan akademisi dari Universitas Brawijaya.

“Kebutuhan anggaran masih menunggu hasil DED. Tahun ini mungkin yang akan dilakukan awal yakni pembangunan jalan masuk. Lokasinya cukup strategis, jadi sayang sekali kalau tidak dioptimalkan,” ujar Rujito.

Ia mengatakan, lokasi pembangunan KEPT berada di jalur protokol Ir Soekarno. Saat ini lahan tersebut disewa pihak ketiga yang menjalankan bisnis tanaman hias.

“Karena kontrak bisnis tanaman hias mau habis, makanya akan kami optimalkan sebagai wisata edukasi KEPT. Nantinya KEPT, dikonsep sebagai etalase memasarkan potensi produk Mojorejo,” ujar dia.

Rujito menambahkan, di area KEPT itu akan ditonjolkan produk-produk UMKM serta mengangkat seni tradisi budaya Jawa.

“Produk unggulan kami, semisal pertanian sayur organik yang digagas warga RW 02 Dusun Kajang. Produk yang mereka hasilkan mampu mencapai 10 ton dan sudah dipasarkan kemana-mana,” terang dia.

Program proyek yang dicanangkan Pemdes Mojorejo itu, yakni KEPT, selaras dengan keinginan Disparta Kota Batu. Disparta getol memacu pengembangan wisata berbasis potensi dan karakteristik desa. Hal itu bagian dari upaya mewujudkan visi kepala daerah yakni ‘Desa Berdaya, Kota Berjaya.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq menuturkan, Kota Batu telah memiliki payung hukum berupa Perda Desa Wisata. Melalui regulasi itu, dirumuskan pula promosi pengembangan desa wisata sehingga berdampak pada peningkatan PADes.

“Potensi wisata di Kota Batu sangat bagus untuk menarik wisatawan. Nantinya seluruh desa dan kelurahan di Kota Batu akan dijadikan tujuan wisata. Semoga diikuti desa-desa lainnya dengan memunculkan potensi yang ada,” kata Arief.

Sektor pariwisata merupakan aspek vital yang berkontribusi signifikan terhadap perkembangan Kota Batu. Menurutnya, ada sekitar 20 ribu warga Kota Batu yang menggantungkan hidupnya di sektor ini. Itu belum menghitung pedagang makanan hingga layanan transportasi umum.

“Kota Batu gudangnya destinasi wisata. Makanya potensi desa dengan keunikan masing-masing perlu digarap optimal,” pungkasnya.(der)