Operasi Ketupat, Dua Ribu Personel Gabungan Siap Diterjunkan

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung usai memimpin Rakor Operasi Ketupat 2019. (Istimewa)

MALANGVOICE – Polres Malang akan melibatkan sebanyak dua ribu personel gabungan dari TNI, Polri, BPBD, PMI, Tagana, Dinkes, Satpol PP, Dishub dan Ormas untuk lakukan operasi Ketupat 2019.

Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung mengatakan, dalam pelaksanaan Oprasi Ketupat 2019 ini, pihakanya melibatkan semua Intansi yang ada di wilayah Kabupaten Malang.

“Semua instansi kami libatkan. Sebanyak dua ribu personel kami libatkan, kami juga akan membangun lima pos pam yang bisa digunakan personil gabungan dalam melakukan pengamanan,” ungkapnya.

Menurut Yade, di wilayah Kabupaten Malang khususnya di wilayah hukum Polres Malang selama libur panjang Hari Raya Idul Fitri memiliki potensi kerawanan yang perlu diantisipasi, antara lain potensi kemacetan, bencana alam dan antisipasi kejahatan jalanan.

“Untuk potensi kemacetan, kami fokuskan pada exit tol Malang-Pandaan di Singosari yang telah diresmikan penggunaannya oleh Bapak Presiden beberapa waktu lalu. Karena, diprediksi bakal terjadi penumpukan kendaraan pada pintu keluar jalan tol tersebut. Selain itu juga imbas dari Pembangunan Underpass,” jelasnya.

Oleh karena itu, lanjut Yade, pihakanya akan membangun dua pos pantau di area pintu exit Tol Mapan dan Underpass. Selain itu, pihaknya juga akan melakukan antisipasi kemacetan dengan melakukan rekayasa lalulintas.

Suasana Rakor Operasi Ketupat 2019 di gedung Sanika Satyawada Mapolres Malang. (Istimewa/Humas).

“Potensi kemacetan di Karanglo merupakan imbas dari pembagunan underpass. Maka kami akan membangun dua pos pantau, satu titik berada di seputaran Karanglo dan satu lagi menuju Batu,” ulasnya.

Selain potensi kemacetan, tambah Yade, pihaknya juga mengantisipasi adanya kejahatan jalanan. Sepeti copet, jambret, gendam dan penipuan.

“Potensi kejahatan juga kami antisipasi dengan meningkatkan di area umum, seperti terminal, stasiun kereta api dan tempat-tempat fasilitas publik lainnya,” tegasnya

Sedangkan untuk potensi terjadinya bencana alam, Yade menyebut kepolisian sudah berkoordinasi dengan PMI, BPBD, Tagana dan Tim SAR gabungan

“Untuk potensi terjadinya bencana alam, kami melibatkan BPBD dan PMI, serta relawan-relawan lainnya untuk menyiapkan personel dan peralatannya guna mengantisipasi terjadinya bencana alam,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)