Omicron Buat Satu Desa di Singosari Kabupaten Malang Lockdown Lokal

Suasana Lockdown lokal di Desa Banjararum, Singosari. (Mvoice/Riski).

MALANGVOICE – Pemerintah Desa Banjararum Kecamatan Singosari Kabupaten Malang, memutuskan lockdown lokal setelah salah satu warganya dinyatakan positif Covid-19 varian baru Omicron.

Sekretaris Desa (Sekdes) Banjararum, Sutrisno mengatakan, pasien berjenis kelamin perempuan berusia 30 tahun dan anaknya, serta orang tuanya dibawa ke rusunawa ASN (safe house) di Kecamatan Kepanjen, pada Jumat (14/1) sekitar pukul 22.00 WIB kemarin.

“Sementara ini yang dinyatakan positif Covid-19 varian omicron cuma satu orang, sementara yang lainnya (anak dan orangtuanya) tidak tahu Omicron atau tidak. Mereka dibawa semuanya ke safe house karena positif dan tinggal se rumah,” ucapnya, saat ditemui awak media, di Balai Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Sabtu (15/1).

Sutrisno menjelaskan, pasien terpapar Omicron tersebut, keseharian pasien Omicron bekerja sebagai karyawan salah satu bank di Kota Malang, dan banyak menghabiskan waktu diluar Desa Banjararum, Singosari.

“Ibu tersebut kebanyakan tinggal di Kota Malang. Setahu kami di Jalan Borobudur. Cuma waktu sakit kemarin ke Puskesmas pakai alamat Banjararum. Jadi selama ini aktivitas di wilayah Kota Malang,” jelas Sutrisno.

“Kami tidak tahu asal terpapar dari mana, kami sudah tanya ke RT dan RW ya gak tahu soalnya jarang tinggal di sini. Tahu-tahu ya kemarin itu dibawa ke Safe house rusunawa di Kepanjen,” imbuhnya.

Menurut Sutrisno, sebagai antisipasi lebih lanjut, saat ini, satu lingkungan di RT2, RW10 dilakukan penyekatan lokal. Hal tersebut dilakukan untuk membatasi mobilitas warga. Baik yang akan keluar, ataupun warga yang akan masuk ke lingkungan tersebut.

“Dari muspika Singosari dan Desa Banjararum kami lakukan Penyekatan di RT dan RW setempat,” terang Sutrisno.

Informasi yang dihimpun MVoice, setidaknya ada 60 KK di RT 2 RW 10 Desa Banjararum ini yang saat ini sedang dilakukan penyekatan secara lokal. Selain itu, petugas dari Desa Banjararum dan Muspika Singosari juga telah melakukan penyemprotan disinfektan.

“Teman-teman tim satgas melaksanakan penyemprotan disinfektan pada Kamis malam. Untuk selanjutnya pendataan mobilisasi warga yang keluar-masuk ke daerah situ dan menandakan lokasi bahwa daerah itu adalah zona merah,” jelas Sutrisno.

Selain itu, setidaknya saat ini sudah ada 14 orang warga setempat yang telah dilakukan tracing dan testing. Juga ada sekitar 7 rumah di sekitar rumah bersangkutan yang saat ini tengah dipantau perkembangannya.

“Kalau dari Pemdes (Banjararum) koordinasi langsung ke Muspika terkait dengan tindaklanjutnya. Tracing ada 14 orang dan 7 rumah, terutama rumah di depan belakang dan samping kanan kiri. Sampai saat ini kami dari Pemmdes masih belum tahu info terkait hasilnya,” tandas Sutrisno.(end)