Ogoh-ogoh Pakisaji Tarik Perhatian Warga

Parade Ogoh-ogoh yang melibatkan masyarakat Desa Karang Pandan, Bendo, Pakisaji dan Kedung Monggo.

MALANGVOICE – Jelang brata penyepian pukul 24.00 nanti malam, umat Hindu di Kecamatan Pakisaji mengarak Ogoh-ogoh untuk dibakar di Lapangan Kedung Monggo.

Ada sekitar 12 Ogoh-ogoh berbagai ukuran yang diarak umat Hindu dengan start Desa Karang Pandan dan finish di lapangan Kedung Monggo. Penggambaran hawa nafsu angkara murka tersebut diwujudkan dalam bentuk pocong, buto ijo, tengkorak hingga tikus.

Parade Ogoh-ogoh yang melibatkan masyarakat Desa Karang Pandan, Bendo, Pakisaji dan Kedung Monggo-2Arak-arakan Ogoh-ogoh berbagai bentuk tersebut tak pelak menarik perhatian warga. Mereka menonton di sepanjang rute parade hingga di lapangan Kedung Monggo.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu, rute parade mengalami perubahan. Di tahun sebelumnya, finish dan pembakaran dilakukan di lapangan Karang Tengah, namun di tahun ini, pembakaran dilakukan di Lapangan Kedung Monggo.

“Pembakaran Ogoh-ogoh menjadi lambang manusia yang menyucikan diri. Membuang segala keburukan agar suci menyambut brata penyepian,” kata Ngadiono, salah satu umat
Hindu yang beralamat di Desa Kedungmonggo, Kecamatan Pakisaji.

Setelah berpuasa brata penyepian selama 24 jam, umat Hindu akan menggelar upacara Ngembak Geni disejumlah pura. Upacara tersebut merupakan bentuk sambutan datangnya tahun baru saka.

“Kalau di Kedung Monggo, upacara Ngembak Geni akan dilakukan di pura yang ada di Kendali Sodo,” pungkasnya.