Nyepi, Menyucikan Alam Semesta dan Manusia

Ibadah (Anja)

MALANGVOICE – Selain gerhana matahari, 9 Maret juga bertepatan dengan perayaan Hari Raya Nyepi umat Hindu.

Umat Hindu di Malang khususnya, telah mempersiapkan diri menjalani serangkaian peribadatan, mulai dari persembahan buah sari, upacara melasti, hingga arakan ogoh-ogoh. Semua itu merupakan simbolisasi yang memberikan pesan moral kepada seluruh umat manusia.

Menurut guru agama Hindu SMA Taman Harapan Malang, Bambang Astabrata SH, perayaan Nyepi merupakan perayaan dari pergantian tahun Saka yang dimulai sejak 78 Masehi.

Tahun Baru Saka di Indonesia dimulai dengan menyepi. Artinya, tidak ada aktivitas dilakukan oleh masyarakat. Semua kegiatan ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup, namun tidak untuk rumah sakit.

“Dulu di India pernah ada tragedi. Sehingga selesai tragedi itu umat Hindu merayakan pergantian tahun Saka dengan menyepi,” terang Bambang kepada MVoice.

Bambang menambahkan, tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).