MALANGVOICE – Memasuki musim penghujan, Satgas khusus dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang melakukan normalisasi saluran air alias drainase. Tak terkecuali di Jalan Zaenal Zakse (kawasan Pasar Kebalen), Selasa (4/12).
Titik ini jadi target Satgas DPUPR akibat air yang meluber hingga ke jalanan. Diduga kuat sampah menyumbat drainase jadi penyebabnya.
“Kami rutin melakukan patroli, kemudian ditemukan genangan yang diduga alami penyumbatan total, karena air meluber ke jalan sampai berbau. Sehingga menggangu pengguna jalan,” kata Koordinator Satgas DPUPR Kota Malang Hary Beng Beng ditemui MVoice.
Satgas DPUPR menyakini, tersumbatnya saluran air akibat masyarakat yang membuang sampah sembarang. Apalagi kawasan tersebut merupakan pasar. Banyak sampah yang dihasilkan setiap harinya.
“Kami berharap ada peran aktif masyarakat untuk tertib membuang sampah pada tempatnya,” sambung dia.
Hary menambahkan, untuk memaksimalkan normalisasi saluran, pihaknya menerjunkan 12 personel Satgas DPUPR. Mereka berupaya secepatnya menyelesaikan penyumbatan agar masyarakat tidak terganggu.
“Kami target hari ini harus selesai, memang sebelumnya sempat terkendala hujan,”
Hingga saat ini, lanjut dia, ada total 200 titik aksi normalisasi saluran air atau drainase di Kota Malang. Namun, paling parah tercatat ada sembilan titik. Dicontohkannya, Bakti Luhur Jalan Dieng, Jalan Galunggung Karangbesuki, Jalan Bendungan Sigura-gura, Simpang LA Sucipto, Simpang Sulfat, Jalan Borobudur dan Jalan Kelurahan Blimbing Baru.
“Paling parah memang penyumbatan akibat sampah. Selebihnya akibat sedimentasi, terjadi penumpukan tanah dan material bangunan ke saluran. Hal ini disebabkan juga pelaku pembuang material sembarangan,” urainya.
“Kami akan terus proaktif melakukan patroli selama musim penghujan ini. Untuk memantau sumbatan drainase,” pungkasnya. (Hmz/Ulm)