MALANGVOICE – Nilai akademik bukan syarat satu-satunya untuk mahasiswa di Universitas Ma Chung lulus. Nilai karakter, bahkan tentang toleransi jadi syarat bila mahasiswa ingin menuntaskan studinya di kampus naungan Yayasan Harapan Sejahtera Bangsa ini.
Hal ini diungkapkan Rektor Universitas Ma Chung, Dr Chatief Kunjaya saat menghadiri penutupan program OBOR 2 Live in Lintas Iman, di Graha Kertarajasa Vihara Dhammadipa Arama, Rabu (26/7). Chatief mengungkapkan, selain nilai akademik, ada dua unsur penilaian. Yakni pendidikan karakter dan tiga bahasa, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin.
“Khusus untuk pendidikan karakter, mahasiswa harus memenuhi minimal 100 poin baru bisa lulus,” kata Chatif Kunjaya ditemui MVoice di sela-sela acara.
Pendidikan karakter, lanjut Chatief, telah jadi nilai dasar kampus sejak didirikan 7 Juli 2007 silam. Pendidikan karakter diharapkan mahasiswa dapat memiliki kemampuan bersatu, berkerjasama dan toleransi.
“Oleh karena itu setiap tahun ada program live in, salah satunya ya Live in lintas iman di Kota Batu ini,” urainya.
Alumnus Kyoto University, Jepang ini menambahkan, program live in terintegrasi berkelanjutan dalam kurikulum pendidikan karakter.
Poin pendidikan karakter bisa diraih mulai dari presentasi ilmiah (menumbuhkan skill komunikasi), bakti sosial dan live in. Jadi, keunggulan akademik bukan satu-satunya penentu kelulusan di Ma Chung.
” 80 persen keberhasilan seseorang ada di karakter, sisanya akademik. Keunggulan akademik akan tidak berarti jika tidak ada nilai karakter,” kata ahli Astronomi ini.
Perkembangan perolehan poin akan dipantau oleh tim khusus. Tim ini terdiri dari dosen dan tenaga ahli bukan dosen.