Namanya Teratas di Polling Calon Ketua KONI Kota Malang, Begini Komentar Djoni

Tangkapan layar hasil polling, untuk pemilihan Ketua KONI Kota Malang. (MVoice/Ist).

MALANGVOICE – Nama pemilik NK Cafe, Djoni Sudjatmiko menduduki peringkat teratas dalam polling di https://strawpoll.com/polls/XOgOJpGLan3.

Dalam polling ‘Siapakah Figur yang Cocok Sebagai Ketua Koni Kota Malang 2022-2026’, Djoni mengalahkan calon incumbent Edy Wahyono yang ada di urutan tiga.

Dalam survei tersebut, disebutkan tujuh nama kandidat, yakni Djoni Sudjatmiko, Edy Wahyono, Ahmad Anang Fatoni, Laily Fitriyah Liza Min Nelly, Dany Agung Prasetyo, Yiesta Ndaru Abadi, dan Mahmud Yunus.

Survei atau poling dengan votes 53 tersebut, Djoni Sudjatmiko memeroleh 39,62 persen atau 21 votes.

Baca juga:
Volume Kendaraan Diprediksi Meningkat pada 24 Desember

Beri Pelayanan Masyarakat Selama Operasi Lilin 2022, Polresta Malang Kota Luncurkan Pos Pelayanan Mobile

Prodi PBSI IBU Malang Kembangkan Pembelajaran Berbasis Digital

Posisi Djoni disusul Dany Agung Prasetyo yang mendapat 15 atau 28,3 persen, sementara incumbent Edy Wahyono mendapat 15,09 persen atau 8 votes.

Selanjutnya, nama Laily Fitriyah Liza Min Nelly 7,55 persen atau 4 votes, yang ditempel Yiesta Ndaru Abadi yang berhasil mendapatkan 5,66 persen atau 3 votes.

Sedangkan, Sekretaris KONI Kota Malang, Ahmad Anang Fatoni harus berbagi dengan Mahmud Yunus dengan raihan votes sama-sama mendapat 1, atau 1,89 persen.

Djoni mengaku, semakin respek terhadap cabor-cabor karena telah memberikan kepercayaan terhadap dirinya walau masih melalui poling tersebut.

“Tak kenal maka tak sayang, kan gitu ya. Ya saya harus memperkenalkan diri, berjalan untuk memperkenalkan diri,” ucapnya, saat dihubungi awak media, Kamis (22/12/22).

Menurut Djoni, seharusnya dalam proses pemilihan ketua KONI tersebut ada proses penjaringan sebelum digelar Musorkot. Kemudian para calon tersebut diperkenalkan ke semua Cabor visi misinya, dan curriculum vitaenya.

“Padahal kalau melihat proses pemilihan yang ada di AD/ART KONI, seharusnya sebelum proses Musorkot itu ada proses penjaringan, sehingga tidak memilih kucing dalam karung atau membeli kucing dalam karung. Para calon harus memperkenalkan diri apa yang mau dilakukan di KONI,” tegasnya.(end)