MALANGVOICE – Nama MMI semakin menggaung menarik minat sejumlah pelaku seni. Sejumlah musisi era 1970 hingga 1980 – an berkunjung ke Museum Musik Indonesia (MMI) yang ada di Gedung Kesenian Gajayana Kota Malang, hari ini. Mereka sepertinya penasaran dengan koleksi MMI.
Mereka adalah Silvia Saartje, first lady rocker, Yayuk Suseno, Sandro Tobing dan Dina Mariana. Datang juga bersama mereka Susi, istri Mukhlas Adi Putra, seorang penyanyi asal Probolinggo dan Datin Seri Gina Ghazy, seorang produser asal Malaysia.
Mereka melihat sejumlah koleksi yang ada di museum pertama dan satu – satunya di Indonesia itu. Bahkan para musisi tersebut sempat membubuhkan tanda tangan diatas album miliknya yang menjadi koleksi museum tersebut.
“Aku sebenarnya ada sembilan album ya (yang menjadi koleksi). Album pertama itu biarawati. Itu tahun 1978 hingga 1979,” kata Sylvia Sartje.
Datin bahkan mengaku bangga dengan koleksi di museum itu. Menurutnya, koleksi di museum itu sangat lengkap. Sampai saat ini ada ribuan koleksi di MMI.
“Di Malaysia ada, tapi tidak selengkap ini. Soalnya yang di Malaysia itu mereka belum ada dana,” katanya.
Ia berharap, kedatangannya ke Indonesia bisa memacu negaranya untuk mendirikan hal yang serupa.
“Jadi saya datang kesini untuk menjadi contoh. Supaya bisa menghayati kembali lagu – lagu lama,” ungkapnya.
Pimpinan Museum Musik Indonesia, Hengky Herwanto, mengatakan, total jumlah koleksi di museum tersebut sekitar 22.000 koleksi. Sebagian besar berupa rekaman dari Indonesia dan mancanegara, seperti kaset, CD dan piringan hitam. Hampir semuanya sudah melalui proses digitalisasi dan bisa diputar via koneksi wifi di gadget pengunjung.