MALANGVOICE – Bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Wilayah Malang, Yayasan Omah Munir menggelar Sayembara Desain Museum Hak Asasi Manusia (HAM) Omah Munir di Kota Batu.
Perwakilan IAI Wilayah Malang, Khotob, mengatakan, sayembara ini akan menjadi embrio dari Museum HAM Omah Munir yang pertama di Indonesia. Sekaligus sebagai solusi karena selama ini antusias masyarakat cukup tinggi di rumah Munir. Namun rumah Munir ini tidak bisa dikembangkan dari segi bangunan.
“Museum ini nantinya akan menampilkan eksebisi tentang perjuangan HAM di Indonesia dan dunia,” katanya saat konferensi pers, Kamis (27/9).
Desain museum ini disayembarakan karena museum ini adalah museum bersama. Selain itu pihak pengagas ingin mengangkat spirit partisipatorik masyarakat. Sayembara telah diluncurkan oleh IAI Wilayah Malang 24 September 2018 dan ditutup 10 November 2018 nanti.
Pengumuman 5 besar karya desain akan dilaksanakan 5 Desember 2018 disertai pameran karya 5 besar sampai 12 Desember 2018. Pameran ini ditujukan untuk memberi peluang bagi masyarakat umum melihat karya 5 besar dan desain Gedung Museum Omah Munir. Pemenang akan mendapatkan hadiah Rp 220 juta. G
Juri sayembara ini adalah seniman Butet Kartaredjasa, sejarawan Dr Andi Achdin, arsitek Ar Baskoro Tedjo, seniman Himawan, arsitek Tutut Subadyo.
Info lengkap sayembara ini bisa diakses di media sosial Instagram @sayembaramuseumham atau mendaftar melalui www.iai-arema.com/2018/09/sayembara-museum-ham.html.(Hmz/Aka)