Muncul Pesan Berantai Dugaan Makelar Jabatan di Pemkab Malang

Ilustrasi Kursi Jabatan (Istimewa)

MALANGVOICE – Sinyalemen makelar jabatan yang bakal menyulitkan Kerja Pansel Kepala OPD Pemkab Malang semakin kentara.

Koordinator Badan Pekerja LSM ProDesa, Ahmad Kusaeri mengatakan, dugaan Pansel tidak independen makin menguat.

Hal ini karena mendapat intervensi dari tiga penjabat utama Pemkab Malang yang memiliki kepentingan sendiri-sendiri.

“Kami meragukan independensi pansel, karena disinyalir ada intervensi dari tiga pejabat utama Pemkab Malang,” tegasnya.

Salah satu dugaan kuat munculnya makelar jabatan yang membuat Pansel tidak independen adalah beredarnya pesan berantai yang tersebar di media sosial.

“Pesan berantai itu berisi nama-nama yang kami duga sebagai upaya pengkondisian pada lelang jabatan di Pemkab Malang,” ujarnya.

Setidaknya terdapat 11 nama disiapkan untuk menduduki kursi jabatan yang saat ini tengah kosong, dan diisi oleh Pelaksana tugas (Plt).

Berikut 11 nama beserta kursi jabatan yang disebut telah disandingkan yakni, Ichwanul Muslimin yang saat ini Camat Pagak, dikabarkan akan menjabat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

Selanjutnya, Mumuk Hadi Martono, Camat Donomulyo, disebut bakal menjadi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH).

Dilanjutkan, Eko Margianto bakal menjadi Kepala Dinas Permberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), sementara itu sekarang sebagai Camat Kepanjen.

Abai Saleh, Camat Dampit akan menjadi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Kemudian Fery, yang saat ini Plt Kepala Diskominfo, disebut akan menjadi Kepala Diskominfo setelah proses lelang jabatan ini.

Eko Wahyu, Camat Singosari, ditempatkan sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol).

Sementara dr Umar Usman, mendapat kursi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), sedangkan saat ini masih aktif sebagai Sekretaris Dinkes Kota Malang.

Selain nama-nama tersebut juga ada nama Mahila yang disebut bakal menjadi Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).

Muncul juga nama Tito yang akan menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sementara dia sendiri Tito sekarang menjabat sebagai Camat Lawang.

Bahkan, nama Purwoto akan menjadi kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud), serta satu nama lagi, Budiar Anwar yang disebut bakal menjadi Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK).

Budiar sendiri saat ini sedang menjabat sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.

Namun, jabatan Kepala DPKPCK bukan termasuk jabatan yang pendaftaran lelang terbukanya dibuka tahun ini.

Selain itu dua jabatan lain yang masih belum dibuka pendaftarannya adalah Direktur RSUD Kanjuruhan dan jabatan Staf Ahli.

Tidak Tahu
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah mengaku tidak mengetahui tentang pesan berantai tersebut.

“Yang mana ya, saya kok belum mendengar kabar itu ya. Tapi yang jelas, kalau saya akan melaksanakan sesuai dengan tahapan yang kita tetapkan itu,” tegasnya, saat dihubungi, Senin (30/5).

Bahkan Nurman mempertanyakan tudingan dugaan pengkondisian tersebut, karena proses lelang jabatan dilakukan secara terbuka.

Selain itu BKPSDM juga melibatkan pihak akademisi sebagai panitia seleksi (pansel).

“Itu (dugaan pengkondisian) bagaimana mungkin ya. Saya juga melibatkan akademisi juga. Saya belum pernah mendengar berita itu. Insyaallah prosedurnya sudah kita sampaikan dengan hari ini,” tandasnya.(end)