Muazin Bot Milik Alumnus UIN Maliki Malang Mendunia

Muadzin Bot, (dokumen Mukhlis).

MALANGVOICE – Siapa sangka Muazin Bot buatan Mukhlis Fuadi, mantan Kepala PTIPD Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki), mendunia.

Padahal sistem petunjuk jadwal dan pengingat waktu salat ini dibuat Mukhlis berawal dari iseng karena kesulitan menentukan waktu salat saat berada di luar kota.

Kini Muazin Bot yang bisa diakses melalui aplikasi telegram itu sudah digunakan sekitar 36.725 user dan grup dari Indonesia dan luar negeri.

Mukhlis mengaku tidak menyangka Muadzin Bot yang dia buat pada tahun 2019 lalu, bisa sampai diminati banyak orang baik di Indonesia maupun luar Negeri.

“Gak nyangka bisa sampai banyak pengguna hingga luar negeri karena niatnya untuk pribadi sama keluarga saja,” ujarnya, Ahad (3/4).

“Tidak kepikiran untuk umum. Kemudian ada beberapa teman-teman yang tanya terus kita share, dan di share terus sampai banyak yang pakai,” sambungnya lagi.

Mukhlis menceritakan pembuatan Muazin Bot berawal dari permasalahan yang dia hadapi saat tugas dinas ke luar kota. Ia mengaku kesulitan untuk mengetahui waktu salat saat berada di penginapan atau hotel.

Dia sering dinas ke luar kota. Saat di hotel tidak dengar azan, sehingga kesulitan untuk mengetahui waktu salat.

Kemudian alumnus Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta ini mencoba cek waktu azan lewat browsing dan aplikasi di android, tapi ternyata dia tidak suka karena ada beberapa kekurangan.

“Dari situ, saya mulai coba buat sendiri. Akhirnya saya bikin pakai telegram itu karena saat itu telegram sudah populer dan banyak yang pakai serta mudah dimodifikasi,” ceritanya.

“Akhirnya kami pakai itu (Muazin Bot) dan ternyata banyak peminatnya dari luar negeri seperti Taiwan, Manchester, Amerika dan lain-lain,” sambungnya.

Selama beberapa tahun berjalan, Mukhlis pun terus melakukan update dan penambahan fitur pada Muazin Bot untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin menggunakannya.

“Karena awalnya cuma untuk Indonesia saja, jadi fiturnya terbatas. Dan karena dari luar negeri juga ada yang menggunakan kita update dan tambah fitur-fitur di Muazin Bot. Tujuannya supaya kebutuhan masyarakat bisa terakomodasi baik di Indonesia maupun luar negeri,” terangnya.

Alumnus UIN Maliki Malang Jurusan Teknik Informatika itu mengaku berencana mengembangkan Muazin Bot agar bisa diakses melalui browser maupun dengan aplikasi lain selain telegram.

“Nanti kalau sudah dikembangkan harapannya kan bisa lebih banyak lagi yang mengakses dan terbantu dengan adanya Muadzin Bot,” tandasnya.

Perlu diketahui, selain menciptakan Muadzin Bot, Mukhlis juga membuat Bot untuk mengubah gambar atau foto teks menjadi teks. Sistem itu diberi nama Bacakubot dan bisa diakses melalui aplikasi telegram.(end)