MTQMN XV Berdampak ke Sektor Pendidikan dan Wisata Malang Raya

MALANGVOICE – Perhelatan Musabaqoh Tilawatil Quran Mahasiswa Tingkat Nasional (MTQMN) XV yang diselenggarakan selama delapan hari sejak 28 Juli-4 Agustus 2017 akan berdampak terhadap sektor pendidikan dan wisata di Malang Raya. Demikian dikatakan oleh pakar ekonomi dari Universitas Brawijaya (UB) Dr Asfi Manzilati SE ME.

Asfi menjelaskan perhelatan seperti MTQMN XV tidak hanya menjadi momentum besar bagi mahasiswa yang bersangkutan, mereka bahkan bisa membawa teman dan keluarganya untuk menemani dalam kegiatan itu. Hal ini tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat akomodasi, hunian hotel bahkan wisata religi yang ada di kota Malang, seperti Masjid Tiban.

“Secara umum yang paling terasa kenaikannya adalah hotel dan kuliner meskipun setiap akhir pekan, Malang Raya sudah menjadi salah satu wisata tujuan. Dengan adanya MTQMN tingkat hunian hotel dan kuliner bisa mengalami kenaikan,” kata Asfi.

Sementara di sektor pendidikan, Asfi menjelaskan, bahwa kedatangan mahasiswa seluruh Indonesia ke kota Malang bisa menjadi pintu gerbang bagi para lulusan SMA untuk melanjutkan kuliah di kota Malang.

“Dampak jangka panjangnya adalah kota Malang bisa dilihat sebagai kota pendidikan yang mampu menempatkan proses pendidikan siswanya sesuai dengan akhlak yang baik,” kata Asfi.

Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi seperti saat ini, semua kondisi yang dianggap mempunyai daya tarik bagi generasi muda akan diviralkan melalui media sosial.

Karena itu, berbagai macam tempat wisata dan kuliner yang ada di kota Malang diharapkan bisa menjadi daya tarik generasi muda. Apalagi sebagai pengguna aktif jejaring sosial akan memviralkan ke publik sehingga tidak dipungkiri jika dikemudian hari banyak yang menempuh pendidikan di kota Malang.

Hal tersebut bisa menjadi ‘shock’ jangka panjang perhelatan MTQMN. Disamping itu, dengan semakin banyaknya jumlah siswa yang menempuh pendidikan di Malang Raya, Asfi beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi juga akan semakin mengalami peningkatan.

Senada dengan Asfi, pakar pariwisata UB Faidlal Rahman menambahkan meningakatnya tingkat hunia hotel pada saat perhelatan berlangsung selain karena MTQMN menonjolkan sisi kegamaan juga mengundang banyak orang untuk datang, mulai dari peserta dan pendukung dari berbagai daerah.

“Selama di kota Malang para pendatang yang mengikuti kegiatan MTQMN pasti butuh makan, minum, dan akomodasi sehingga bisa diprediksikan akan mengalami peningkatakan”, pungkasnya.


Reporter: Anja Arowana
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yuliani Eka Indriastuti
spot_img

Berita Terkini

Arikel Terkait