MALANGVOICE– Roda terus bergerak, begitulah moto yang ditanamkan Polres Batu dalam menghadapi lonjakan volume kendaraan di momen liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Berbagai sistem dirancang dan disertai sejumlah analisis data pendukung guna mengantisipasi terjadinya kemacetan arus lalu lintas pada liburan akhir tahun.
Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata menekankan agar jangan sampai arus lalu lintas lumpuh total, tatkala terjadi kepesatan volume kendaraan di jalan-jalan protokol. Sehingga tidak menimbulkan gangguan kenyamanan berlalu lintas bagi para pengendara.
“Jangan sampai berhenti total, kami tidak mau kalau kenyamanan berlalu lintas terganggu,” tegas Andi.
Pj Wali Kota Batu Gerak Cepat Kaji Perbaikan Infrastruktur Dampak Bencana
Hasil pantauan, lonjakan volume kendaraan mulai dirasakan sejak 22 dan 24 Desember, sementara pada 23 Desember mulai ada penurunan. Diprediksi puncak kepadatan lalu lintas bakal terjadi pada tanggal 27 Desember hingga malam pergantian tahun. Perkiraan tersebut mengacu pada data tingkat okupansi sejumlah hotel yang dikumpulkan oleh petugas. Rata-rata tingkat okupansi berkisar 40-50 persen.
Bahkan ada beberapa hotel bintang 4 dan 5 yang tingkat okupansinya mencapai 60 persen pada 29 Desember. Dengan situasi tersebut, maka dimungkinkan akan ada pergerakan kendaran masuk ke Kota Batu secara signifikan pada gelombang kedua tersebut. Seiring dengan itu, sejumlah petugas akan disiagakan di simpul-simpul jalan untuk memperlancar arus kendaraan. Serta menata area parkir bahu jalan agar tak terjadi penyempitan jalur yang dapat memperlambat laju kendaraan.
“Saya optimistis risiko kemacetan bisa diantisipasi, sekalipun ada tantangan aktivitas tinggi di gelombang kedua. Secara teknis kami mengimbau lagi, khusus di gelombang kedua, akan ada pengaturan rekaya lalin di beberapa titik,” ujar dia.
Rekayasa lalu lintas baru akan diberlakukan jika mulai ada kepadatan volume kendaraan. Apabila sudah memenuhi indikator perlambatan arus kendaraan dengan laju 5 kilometer per jam. Maka akan diberlakukan jalur satu arah (one way) mulai simpang tiga Pendem di sepanjang Jalan Ir Soekarno hingga simpang tiga Jalan Dewi Sartika. Serta di Jalan Abdul Gani menuju simpang tiga TMP Suropati.
Selain itu, pihaknya akan membentuk siklus kecil dalam kota sebagai titik pusaran untuk memecah arus. Yakni memberlakukan jalur dua arah (contraflow) di Jalan Sultan Agung serta di Jalan Sahar dan Jalan WR Supratman. Strategi lainnya melalui pengoptimalan jalur-jalur alternatif tatkala jaringan jalan protokol tak bisa menampung volume kendaraan.
“Tinggal bagaimana nanti memainkan pengalihan arusnya di tiap-tiap simpul. Rekayasa ini adalah instrumen yang bisa diaktifkan sewaktu-waktu ketika ada lonjakan arus kendaraan. Karena akan sia-sia kalau rekayasa diberlakukan saat masih sepi,” lanjut Andi.
Skema rekayasa lalin dipastikan berjalan optimal asalkan menggunakan analisis data-data pendukung. Serta para personel dituntut cekatan memantau pergerakan arus secara realtime. Karena itu, ditekankan kepada petugas di lapangan agar memiliki paradigma berbeda dalam menentukan langkah yang tepat.
Andi mengatakan, para personel yang bertugas harus mampu mengkomparasikan sejumlah data untuk mengukur kepadatan lalin. Mulai dari pemanfaatan teknologi melalui Google Maps disandingkan dengan pantauan CCTV kondisi lalin serta data jumlah kendaraan yang keluar dari empat gerbang tol. Yakni Singosari, Lawang, Pakis dan Madyopuro.
Mengacu pada data di empat gerbang keluar tol, grafik volume kendaraan mencapai 46 ribu. Di momen puncak, volume kendaraan berkisar 1.000-1.500 kendaraan. Sejumlah data tersebut sangat penting dalam menentukan rencana kontijensi lalin, jika diasumsikan seluruh kendaraan mengarah ke Kota Batu di masa liburan akhir tahun.
“Dari data tersebut kita bisa memprediksi grafik volume kendaraan per jam. Sekarang polisi lalu lintas, haris bekerja dengan riset. Jadi data pendukung ini perlu diperkuat sehingga kacamata kita memakai berbagai angel. Ada data lantas, data okypansi, data sosial, data exit gate. Kita masukkan untuk menyusjn formulasi rekaya arus lalin yang tepat,” tandas Andi.(der)