Modus Baru Pencurian Ngaku Satgas Covid-19 Pakai Baju Hazmat, Perhiasan Emas Diembat

Diduga pelaku pencurian yang tersebar di media sosial. (istimewa)

MALANGVOICE – Aksi pencurian terjadi di Jalan Ranugrati, Sawojajar, Kota Malang, Selasa (16/2). Modusnya, pelaku menyamar sebagai satgas penyemprotan disinfektan Covid-19.

Pelaku mengambil tujuh perhiasan emas batangan dengan total berat 5 gram di rumah almarhum Harsono.

Kapolsek Kedung Kandang, Kompol Yusuf Suryadi, membenarkan laporan korban. Ia bersama jajarannya kemudian mendatangi lokasi untuk olah TKP.

“Menurut keterangan saksi dan korban, pelaku ini hanya satu orang. Dia masuk ke rumah korban selama tiga kali dengan mengaku sebagai petugas penyemprotan disinfektan dari RS Lavalette,” kata Yusuf kepada MVoice, Kamis (18/2).

Diketahui, Harsono dinyatakan positif Covid-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit. Ia kemudian meninggal dunia pada 9 Februari 2021.

Saat melancarkan aksinya, keluarga korban tidak menaruh curiga karena pelaku datang dengan sopan dengan meminta izin untuk menyemprot disinfektan ke dalam rumah. Setelah diizinkan pihak keluarga, pelaku kemudian pergi mengambil baju hazmat atau APD dan kembali ke rumah korban.

“Pelaku pakai APD putih dengan alat semprot hijau biasa digunakan untuk semprotan burung. Saat di dalam rumah, pelaku masuk ke kamar-kamar dan menutup pintu. Di sana korban belum curiga meski dengar ada suara buka laci lemari,” ujar Yusuf.

Karena lama di dalam kamar, keluarga korban memberi isyarat batuk agar pelaku cepat keluar. Namun, pelaku keluar justru pindah ke kamar lain. Selesai penyemprotan, pelaku keluar rumah sambil membawakan HP dari dalam rumah.

“Pelaku bilang ada HP di dalam, dan dikasihkan ke keluarga korban. Pelaku kemudian bilang akan ada penyemprotan kedua pada hari itu juga,” jelas Yusuf.

Sekitar pukul 16.30 WIB, pelaku lagi-lagi datang ke rumah korban. Saat itu di rumah tersebut hanya ada istri Harsono, anak perempuan dan ponakan perempuan.

Yusuf menjelaskan, dalam aksinya ketiga ini pelaku hanya memakai baju biasa dan helm. Tidak memakai baju hazmat seperti sebelumnya. Dari sana pihak korban mulai curiga.

“Penyemprotan kedua itu selama satu jam. Pelaku hanya pakai helm dan masker saja. Setelah itu pelaku langsung berpamitan dan pergi menggunakan motor Supra hitam,” lanjut Yusuf.

Keesokan harinya, korban baru mengetahui perhiasan dan emasnya hilang dicuri. Korban kemudian melaporkan peristiwa itu ke RW dan meminta konfirmasi ke RS Lavalette apakah mengirim Satgas Covid-19 ke rumahnya.

“Korban mengalami kerugian kalau ditaksir mencapai Rp15 juta. Aksi ini menjadi modus baru. Saya bersama tim sedang berupaya mencari celah menemukan bukti sehingga bisa mengejar pelaku,” tandas Yusuf.(der)