Minimalisir Pengaruh Negatif, Polinema Dongkrak Pendidikan Karakter Mahasiswa

Politeknik Negeri Malang (istimewa)

MALANGVOICE – Politeknik Negeri Malang (Polinema) terus menyoroti persoalan di kalangan milenial, salah satunya yakni hilangnya sopan santun atau yang kerap disebut pengikisan karakter.

“Karakter itu soft skill, kalau hilang ya bagaimana. Karakter itu sangat penting loh dibanding dengan kecerdasan mahasiswa itu sendiri,” ujar Wakil Direktur Polinema, Luchis Rubianto beberapa waktu lalu.

Bahkan, menurut Luchis, karakter mahasiswa akan dinilai saat rekrutmen kerja. Otomatis, pihaknya saat ini tengah mendongkrak pendidikan karakter khususnya bagi mahasiswa baru.

“Kami coba pendidikan karakter terutama untuk para mahasiswa baru,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dijelaskannya bahwa Polinema kali ini berupaya untuk memperkuat soft skill mahasiswa sebagai elemen generasi milenial melalui pendidikan karakter. Bahkan Polinema juga menghadirkan sejumlah pakar di bidang terkait pendidikan karakter, salah satunya yakni Staff Ahli Menteri Pertahanan Bidang Sosial Marsda TNI, Bambang Eko Suhariyanto.

Dikatakan Bambang, generasi milenial saat ini bisa dibilang rentan akan berbagai ancaman. Termasuk di dalamnya ialah kejahatan siber, narkoba hingga radikalisme. Apabila karakter mahasiswa sedikit melenceng, jelas berbagai ancaman akan sangat berisiko.

“Untuk itu, para mahasiswa harus dibekali dengan wawasan yang cukup dalam menghadapi berbagai ancaman tersebut. Misalnya kita lalai mengahadapi itu risikonya besar sekali terhadap negara. Tapi saya pikir generasi muda terutama mahasiswa sudah dibekali dengan kecerdasan yang luar biasa dan mampu menyikapinya,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Mata Kuliah Umum (MKU) Polinema, Hairus Sandy, menyebut jika pendidikan karakter merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir berbagai pengaruh negatif terhadap mahasiswa sebagai generasi milenial. Salah satunya memberikan pemahaman terkait sikap anti penyebaran berita hoaks.

“Sebenarnya pendidikan karakter itu banyak, seperti juga penyebaran berita hoaks. Nah, dengan pembelajaran pendidikan karakter diharapkan mahasiswa mampu menerapkan soft skillnya untuk persiapan dunia kerja,” tandasnya.(Der/Ulm)