Minim Fasilitas Latihan, Yossy Aditya Nugraha Tetap Raih 2 Medali Emas di PON Papua

Yossy Aditya Nugraha salah satu atlet cabor sepatu roda, (Ist).

MALANGVOICE – Minimnya fasilitas cabang olahraga (Cabor) sepatu roda di Kota Malang ternyata tidak menyurutkan semangat Yossy Aditya Nugraha meraih emas di PON Papua XX.

Dalam kejuaraan tersebut, Yossy berhasil meraih beberapa medali, yakni dua medali emas yang didapat dari cabor sepatu roda kategori Tim Relay 3 Km dan Marathon 42 Km, lalu satu medali perak dari 1000 meter sprint dan terakhir mendapat satu medali perunggu 15 km.

Salah satu atlet asal Kota Malang yang ikut mewakili Jawa Timur (Jatim) ini mengatakan, sebenarnya perolehan yang didapat sudah sesuai target pribadi. Namun dari target Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim.

“Sebenarnya saya senang, cuma itu masih diluar target. Namun untuk target dari KONI Jatim itu 4 emas,” ujarnya, Rabu (13/10).

Yossy Aditya Nugraha (tengah), (dokumen Yossy Aditya Nugraha).

Selama ini, Yossy mengaku latihan sepatu roda sendiri cukup kesulitan, lantaran di Kota Malang tidak memiliki lapangan khusus untuk cabor sepatu roda.

“Jadi saya latihan di lapangan seadanya di velodrom. Saya sejak tahun 2009 mulai menggeluti sepatu roda itu ya seadanya tempat latihannya. Di Kota Malang gak ada lapangannya yang bener-bener untuk sepatu roda,” terangnya.

Hal itu pun cukup disayangkan Yossy, karena Kota Malang sebenarnya memiliki cukup banyak potensi atlet muda sepatu roda.

Dari situ, dia berharap Pemerintah Daerah bisa lebih memperhatikan dan menyediakan fasilitas untuk cabor sepatu roda di Kota Malang. Sehingga atlet muda yang memiliki potensi bisa berkembang dan meraih prestasi yang membanggakan.

“Sementara provinsi lain sudah punya lapangan masing masing, tinggal kita yang belum. Di Kota Malang saya berharap juga ada lapangan latihan khusus sepatu roda. Karena banyak sekali junior junior kita yang berprestasi,” harap dia.

Meski begitu, Yossy juga berpesan kepada seluruh atlet khususnya yang ada di Kota Malang agar jangan menyerah dan terus semangat walau dengan keterbatasan fasilitas yang tidak memadai.

“Terus semangat, buktikan kalau kita bisa ngasih yang terbaik buat orang tua dan orang sekitar kita. Walaupun keadaannya itu agak kurang, dimaksimalkan apa yang dipunya aja dan syukuri,” tandasnya.(der)