Meskipun Pandemi, Coban Talun Raih Omset 70 Juta Per Bulan

Pengunjung Coban Talun Berfoto dengan Latar Belakang Air Terjun (Achmad Sulchan An Nauri)

MALANGVOICE – Wisata alam merupakan jujukan bagi banyak orang. Apalagi di masa-masa kini saat banyak orang stress akibat pandemi covid-19.

Berwisata ke alam terbuka merupakan pilihan yang tepat untuk melepas penat dan merefresh otak. Udara sejuk, gemercik air dan bunyi-bunyi angin menerpa dedaunan memang bisa menjadi pelipur lara.

Salah satu wisata alam yang kerap dikunjungi di Kota Batu adalah Coban Talun, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Terbukti, meskipun pandemi, kala weekend ada sekitar 1300 pengunjung.

Pengunjung Coban Talun Berfoto dengan Latar Belakang Air Terjun (Achmad Sulchan An Nauri)

“Sejak dibuka 18 Juni kemarin memang Coban Talun sudah mulai ramai,” jelas Koordinator Pengelola Coban Talun, Samsul Hadi, Jumat (20/11). Saat ini pengunjung Coban Talun sudah hampir normal seperti sebelum pandemi.

Jumlah pengunjung sudah 60% hingga 70% mencapai normal. Kapasitas penuh pengunjung Coban Talun adalah 5000 pengunjung.

“Sebelum pandemi, sekitar 2000 pengunjung datang ke Coban Talun setiap weekend,” lanjut Samsul. Samsul mengatakan memang Coban Talun sudan menjadi tambatan hati bagi pecinta wisata alam.

Pasalnya pihaknya tidak pernah gembor-gembor mempromosikan Coban Talun setelah dibuka. Namun pengunjung datang-datang sendiri.

Tujuan pengunjung beragam, ada yang memang ingin melihat air terjun ada juga yang menikmati wahana-wahana lain. Seperti Pagupon, Kampung Apache, Kebun Bunga hingga Warung Oyot.

“Biasanya 60% pengunjung ke air terjun sisanya ke wahana-wahana lainnya,” ucap Samsul. Dengan banyaknya pengunjung, Samsul mengaku mendapat omzet yang besar.

“Selama satu bulan stabil kita mendapat 60 sampai 70 juta,” ujarnya. Hal ini bisa diraih salah satunya karena perawatan yang terus dilakukan oleh pengelola Coban Talun.

Samsul mengaku bahwa selama tutup selam 4 bulan karena pandemi pihaknya tetap melakukan perawatan berkala. Malah ada yang dibenahi dan dilebih baguskan.

“Meskipun kita banyak yang puasa selama 4 bulan kita tetap berusaha merawat Coban Talun,” imbuh Samsul. Banyak investor yang mana adalah masyarakat yang rela “tekor” demi merawat Coban Talun.

Sementara itu, pengunjung Coban Talun banyak yang senang ketika mengunjungi wisata air terjun ini. Salah satunya Nurul Chotimah dari Surabaya.

“Meskipun jalannya agak jauh tapi terbayar ketika kita melihat air terjunnya,” kata Nurul yang datang dengan ketiga temannya. Ia mengatakan bahwa memang suka menyukai wisata alam.

Coban Talun merupakan wisata alam yang memenuhi ekspektasinya. Yaitu panorama yang indah serta udara yang sejuk menjadi dambaannya.

“Namun sayang ya, masih ada sampah berserakan,” lanjutnya. Ia berharap agar pengunjung mempunyai kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga keindahan Coban Talun.(der)