Meski Pandemi, Program Bedah Rumah Terus Meningkat Tiap Tahun

Rumah Sumarni setelah renovasi. (Istimewa)
Kominfo Pemkot Malang
Kominfo Pemkot Malang

MALANGVOICE – Pandemi Covid-19 ternyata tidak menyurutkan semangat Pemerintah Kota (Pemkot) Malang dalam menekan angka kemiskinan dan pemerataan hidup bagi warga Kota Malang. Hal itu terlihat dari target program bedah rumah bagi warga kurang mampu yang tiap tahun terus meningkat.

Berdasarkan data yang didapat Mvoice pada tahun 2020 hanya ada 17 rumah yang direnovasi. Sedangkan pada tahun 2021 kali ini ada 24 rumah yang rencananya akan dibedah. Hingga September 2021 ada sekitar 21 rumah yang telah direnovasi.

Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan program bedah rumah itu sebagai salah satu upaya Pemkot Malang dalam mensukseskan program pengentasan kemiskinan di Kota Malang. Selain agar rumah warga tersebut menjadi lebih layak untuk ditempati, Pemkot Malang juga berharap agar tingkat kesehatan mereka meningkat karena kehidupannya sehari-hari menjadi lebih nyaman.

“Sedangkan alokasi dana untuk program bedah rumah tersebut, didapat dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang,” ujar Wali Kota Sutiaji.

Renovasi rumah dari Baznas. (Istimewa)

Sementara itu, Kepala Baznas Kota Malang, Sulaiman mengatakan selama program bedah rumah berlangsung rata-rata anggaran yang disediakan antara Rp10 juta sampai maksimal Rp15 Juta. “Anggarannya tergantung pada kondisi rumah. Rata-rata kurang lebih sekitar Rp 15 Juta,” ucap Sutiaji, Jumat (24/9/2021).

Menurut Sulaiman salah satu alasan target bedah rumah bisa terpenuhi tidak lepas dari turut andil warga yang bekerja sama dan bergotong royong membantu selama proses renovasi berlangsung. “Kita bekerja sama dengan masyarakat, tokoh masyarakat dan warga yang membedah, mendukung tenaga, mereka yang mengusulkan ada subsidi atau swadaya dari masyarakat. Kalau itu nominalnya sangat kecil kalau bedah rumah,” tuturnya.

“Dengan adanya swadaya didukung RT/RW di daerah setempat itu sampai saat ini Alhamdulillah selesai. Meskipun tidak bagus, tapi minimal kita buat cor dalam kondisi rumah sehat,” imbuhnya.

Terpisah, Sumarni (60) warga yang telah menerima program bedah rumah merasa sangat senang karena rumahnya direnovasi. Rumah Sumarni yang berada di Jalan Kepuh, Bandungrejosari, Sukun, Kota Malang sebelumnya memang dalam keadaan yang kurang baik.

“Dulu kalau hujan selalu bocor. Supaya air tidak menggenangi rumah kami selalu sediakan ember. Alhamdulilah saat ini sudah tidak bocor lagi, atapnya sudah diganti pintunya ditinggikan,” terangnya. (der)