Meriah, Mahasiswa Himatekpa Pamerkan Produk Pangan Lokal

Gelaran Himatekpa Food Festival di UMM. (istimewa)

MALANGVOICE – Mahasiswa Himpunan Mahasiswa Ilmu Teknologi Pangan (Himatekpa) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Himatekpa Food Festival (HFF) di Lantai 3,5 Gedung Kuliah Bersama 1 (GKB 1) UMM, Jumat (15/12)

Ketua Umum Himatekpa UMM, Moch Arif Saputra, mengatakan kegiatan tersebut mendukung keilmuan dan keprofesian prodi Ilmu Teknologi Pangan.

“Dalam HFF ini kami bergerak sebagai fasilitator dalam hilirisasi produk-produk inovasi dari mahasiswa,” jelas Arif.

Mengangkat tema ‘Mengembangkan Pangan Lokal, festival kali ini mengelola berbagai bahan pangan seperti daun krokot, ubi ungu, wortel, kentang, singkong, dan ubi jalar.

Total ada 28 kelompok mahasiswa yang berasal dari angkatan 2014 hingga 2017 membuka stand dalam acara ini. Setiap stand menyajikan olahan bahan pangan yang berbeda.

“Kami mengangkat tema ini karena kami berharap nilai ekonomi dari pangan lokal yang biasanya rendah bisa bertambah,” lanjut Arif.

Tidak berhenti di kampus, nantinya Arif dan jajarannya berencana mengembangkan HFF menuju tingkat lokal, regional, hingga nasional.

Sejalan dengan Arif, Dosen Jurusan Ilmu Teknologi Pangan, Rista Anggriani, juga berharap yang sama. Rista bercita-cita, suatu saat HFF bisa berkembang lebih jauh agar mahasiswa dapat terfasilitasi dalam hal hilirisasi produk inovasi.

Bukan hanya itu, Rista juga berharap HFF bisa berkembang dan bekerjasama dengan salah satu produsen bahan makanan di Indonesia. Selanjutnya mahasiswa dapat membuat inovasi dari bahan makanan yang diproduksi oleh produsen tersebut untuk menambah nilai gizinya.

“Tentunya hal ini akan menarik, karena merupakan kombanisasi dari hal modern dengan hal yang fungsional,” tuturnya.

Salah satu peserta festival Rachmaniar Anissa Putri menuturkan, dirinya senang dengan adanya festival yang rutin digelar setiap tahun ini.

Pasalnya, melalui festival tersebut ia dapat mengenal keilmuan dan keprofesian Ilmu Teknologi Pangan secara langsung dan lebih dalam.

“Ini juga bisa menambah pengalaman dengan melihat stan-stan lain, terutama hasil produk kakak tingkat,” ujar mahasiswa Ilmu Teknologi Pangan angkatan 2017 tersebut.(Der/Yei)