MALANGVOICE – Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kota Batu bakal menyiapkan sejuta benih jeruk. Nantinya akan didistribusikan kepada masyarakat dan gratis.
Hal ini terungkap saat kunjungan Kerja Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Pusat penelitian dan Pengembangan Tanaman Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) Kebun Percobaan (KP) Tlekung Kota Batu, Jumat (25/5). Amran meminta pihak Balitjestro menyiapkan sedikitnya sejuta batang benih jeruk.
“Kami meminta distribusi satu juta batang jeruk gratis untuk masyarakat. Ini juga sesuai dengan permintaan Presiden Joko Widodo,” kata Amran.
Tujuan dibagikannya benih jeruk tidak lain untuk meningkatkan produksi buah. Apalagi buah dengan sistim teknologi budiya terbaru telah ditemukan oleh Balitjestro.
“Kami harapkan dikembangkan terus, penting teknologi budidaya terbaru telah ditemukan. Apalagi jeruk berbuah setiap hari dengan Bujangseta, ” sambung dia.
Amran menambahkan, pendistribusian benih jeruk diharapkan pula tidak sekadar dibagi. Dia meminta juga ada pengawalan pendistribusian. Minimal 5-10 benih setiap rumah tangga.
“Kita harus kalahkan buah luar negeri, fokus ke depan bagaimana ekspornya. Karena jeruk kita ini segar,” tutupnya.
Perlu diketahui, Balitjestro memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika. Pihaknya memiliki tiga kelompok peneliti pelaksana kegiatan yang terdiri atas kelompok peneliti ekofisiologi, kelompok peneliti pemuliaan dan pembenihan dan kelompok peneliti hama dan penyakit. Total memiliki lima kebun percobaan yang dikelola Balitjestro. Empat di antaranya berlokasi di Kota Batu.
Antara lain, KP Tlekung dengan luasan 12,96 hektare, KP Punten dengan luas 2,7 hektare, KP Kliran dengan luas 0,5 hektare dan KP Banaran dengan luas 12, 19 hektare.
Untuk varietas buah jeruk baru yang dilepas 5 tahun terakhir antara lain JRM 2012, Krisma agrihorti, Monita agrihorti, Sari agrihorti, Puri agrihorti dan Nimas agrihorti. Seluruhnya merupakan hasil seleksi populasi dari koleksi sumber daya genetik jeruk.
Sedangkan teknologi terbaru yang dikembangkan dan telah diperkenalkan kepada masyarakat yaitu kit deteksi cepat CVPD, pupuk lengkap lepas lambat atau (slow release fertilizer).
Kemudian, sebagai bentuk pengakuan atas prestasi dan kinerja Balitjestro sejak akhir 2017 lalu telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) jeruk oleh Kemenristekdikti yang menguatkan posisi Balitjestro sebagai rujukan nasional dalam pengembangan teknologi untuk komoditas jeruk. (Der/Ery)