Menjelajahi Keberagaman Wisata Desa Tulungrejo, Mulai Wisata Alam hingga Religi

Komplek pemakaman keluarga Dinger ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. (Istimewa)

MALANGVOICE – Pesona wisata Kota Batu seakan tiada habisnya untuk dijelajahi. Setiap jengkalnya selalu menjadi magnet yang memikat wisatawan. Keelokan panorama alam disertai sejuknya udara menjadi nilai lebih menarik orang untuk berkunjung ke Kota Batu.

Desa Tulungrejo menjadi salah satu tempat yang tepat untuk menikmati karakteristik Kota Batu. Selain menyajikan indahnya pemandangan alam, kultur kekerabatan ala pedesaan masih kental di desa yang berada di wilayah Kecamatan Bumiaji ini.

Eratnya kekerabatan dicerminkan melalui seni tradisi yang dimainkan secara kolektif di Desa Tulungrejo. Seni tradisi ini bagian dari suguhan wisata budaya yang dihadirkan kepada wisatawan. Seperti atraksi pencak silat, karawitan, Tari Rampak, Bantengan, Tari Sanduk, Tari Sapu, Tari Bali, Jaranan, Reog maupun Samboyo.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Siddiq mengatakan, desa-desa di Kota Batu memiliki potensi yang beragam. Bukan hanya menawarkan indahnya panorama alam yang memukau.

Pagupon Camp, sebuah tempat bermalam di area wanawisata Coban Talun. (istimewa)

Selain itu, tumbuh nilai-nilai tradisi kultural yang masih dilestarikan oleh masyarakatnya.Tradisi nilai-nilai kultural itu memiliki karakter yang beragam antar desa. Sehingga pihaknya optimis suguhan itu bisa memacu pertumbuhan desa wisata.

“Nilai-nilai tradisi ini harus dieksplorasi, digali sebagai daya tarik potensi desa wisata. Sekaligus dari upaya melestatikan kearifan lokal,” kata Arief.

Selain itu Desa Tulungrejo dikenal dengan ikon wisata legendaris, yakni Taman Rekreasi Selecta. Disana dapat menikmati pemandangan alam serta menikmati sejuknya alam sembari berenang di kolam renang yang dialiri dari sumber mata air Jobranti.

Destinasi lainnya yang cukup ternama di Desa Tulungrejo yakni wisata alam Coban Talun. Di area wanawisata ini berdiri akomodasi penginapan seperti Pagupon Camp, Apache Camp, Omah Oyot, Rumah Terbalik.

Situs bersejarah peninggalan era kolonial juga ada di Desa Tulungrejo. Bangunan itu berupa komplek pemakam keluarga Dinger. Makam ini dulunya merupakan milik Jan Dinger, seorang administrator, direktur dari Bank Excompto, serta seorang tuan tanah dari berbagai kebun gula, teh, kopi, dan kina.

Ia meninggal pada tanggal, 2 maret tahun 1917 di Tulungrejo. Dinger ingin dimakamkan di lahan pertanian miliknya. Istri dari Dinger, Elisabeth Malvine Ernestine van Polanen Petel yang kemudian ikut dimakamkan di area itu.

Sebagai sebuah mausoleum, makam Dinger telah kehilangan fungsi utamanya karena sudah tak ada lagi jenazah yang ada di dalamnya, Namun sebagai bangunan cagar budaya.

Sebagai desa wisata, tumbuh pula industri rumahan yang mengolah produk olahan. Seperti Dodol Apel, produksi roti Roterdam, keripik buah-buahan ‘Kendedes.

Berikut beberapa daya tarik yang ada di Desa Wisata Tulungrejo:
1. Wisata Alam (Wana Wisata Coban Talun, Pagupon Camp, Apache Camp, Oyot, Alas Pinus, Rumah Terbalik, Taman Hortensia)
2. Wisata Buatan (Taman Rekreasi Selecta)
3. Wisata Pertanian (Wisata Edukasi Petik Apel, Wisata Edukasi Petik Sayur)
4. Wisata Budaya (Tari Reyog, Bantengan, Samboyo, Kuda Lumping, Pencak Silat).
5. Wisata Peternakan (Edukasi Sapi Perah Kandang Komunal)
6. Wisata Sejarah (Makam Tuan Dinger, Goa Jepang)
7. Wisata Budaya (Pencak Silat, Karawitan, Tari Rampak, Bantengan, Tari Sanduk, Tari Sapu, Tari Bali, Jaranan, Reog)
8. Wisata Religi (Pura Luhur Giri Arjuna, Pura Indra Jaya, Punden Mbah Rono Yudho, Punden Watu Gampang, Sumber Dampul, Sumber Kali Ledok)
9. Wisata Minat Khusus (Adventure Jeep, Adventure Trail, Outbound, Running, Cycling, Tracking, Camping Ground, Hiking 15)
10. Edukasi Industri (Pengolahan Buah Apel, Pembuatan Batik, Pengolahan Daur Ulang, Pengolahan Kripik Sayur, Kripik Tempe, Lemon Oven)
11. Wisata Kampung (Kampung Anggrek Mandiri, Kampung Wisata Besta, Kampung Ramah Anak, Kampung Tangguh Semeru/KTS Gerdu)
12. Wisata Kuliner (Bon Desa Café, Padda Café, Galso Café, Pondok Kopi Sambel Teri, De Potrek Café, Van Hoven Café, Soden Noddle, Rujak Watu Gedek, Café Kendedes). (der/adv)