Mengintip Kandungan Kalori Dalam Kesegaran Es Kepal Milo

Kepala Instalasi dan Ahli Gizi Asep Fery Deni Septian, S.ST. (Lisdya Shelly)

MALANGVOICE – Baru-baru ini, muncul kuliner yang cukup viral, namanya es kepal Milo. Dari cara penyajiannya, memang terlihat sangat menggoda untuk dikonsumsi. Namun, tahukah Anda kandungan dari sebungkus es kepal Milo?

Kepala Instalasi dan Ahli Gizi RSUD Kota Malang, Asep Fery Deni Septian, mengatakan, bahwa kandungan es kepal Milo komposisinya terdiri dari es batu, Milo, susu kental manis, bubuk coklat dan beragam toping.

Dari semua bahan tersebut, dikatakannya bisa mengandung 1000 kalori.

“Namun, kandungan kalori ini juga tergantung dari bahan penyusunnya. Jika di dalam satu porsi es kepal Milo terdapat banyak susu kental manis dan toping yang mengandung coklat maka makanan itu bisa mencapai 1000 kalori,” ujar Asep kepada MVoice, Senin (7/5).

Menurut Asep, es kepal Milo lebih cocok sebagai camilan, namun standar camilan itu seharusnya tidak melebihi 10 hingga 20 persen dari kebutuhan gizi manusia. Selain itu, mengonsumsi es kepal Milo juga tidak dianjurkan terlalu sering.

“Dalam kandungan snack itu terdapat 200 hingga 300 kalori satu kali makan, misalkan es kepal Milo kalorinya mencapai 800 hingga 1000 itu melebihi standarnya dari snack. Kalau kebutuhan kalori orang dewasa itu kan antara 2000 hingga 2300 perhari. Jika kita mengonsumsi berlebihan sudah dibayangkan bagaimana?” lanjutnya.

Selain itu, es kepal Milo juga mengandung karbohidrat tinggi, padahal standar konsumsi karbohidrat dalam satu hari adalah 45 hingga 65 persen, otomatis jika sering mengkonsumsi es tersebut dan ditambah dengan makan tiga kali sehari, maka akan menyebabkan simpanan lemak dalam tubuh.

Kandungan pada es kepal Milo ini setara dengan satu setengah porsi nasi lengkap dengan lauk pauk.

“Itu bisa menyebabkan lemak menumpuk, dan bisa juga menyebabkan obesitas. Kalau menumpuk akan menjadi penyakit diabetes, stroke dan jantung,” imbuhnya.

Selain itu, perlu diingat bahwa es batu juga sangat berpengaruh terhadap kesehatan gizi manusia. Penggunaan es batu harus dipastikan khusus untuk minuman yang dibuat dari air matang.

“Karena ada dua jenis es batu, yaitu ada yang matang dan mentah. Tergantung si penjual ini memakai es batu yang mana, kalau yang mentah itu sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan sakit perut,” tegasnya.

Dengan begitu, Asep mengimbau masyarakat terutama anak kecil harus tetap memperhatikan kesehatan apabila mengonsumsi apapun. Pastikan porsinya tidak melebihi batas dan usahakan diimbangi dengan makanan bergizi dan air mineral yang cukup.

“Yang jadi masalah adalah es kepal Milo itu dikonsumsi rutin anak-anak. Apabila sejak kecil sudah terbiasa dengan makanan manis, maka dia akan terbiasa saat dewasa untuk makan manis. Ini akan berisiko obesitas,” pungkasnya. (Der/Ery)