Mengintip Aktivitas Keagamaan di Lapas Perempuan Kelas IIA Malang saat Ramadan

WBP Lapas Perempuan Kelas IIA Malang melaksanakan kegiatan keagamaan, (Bagus/Mvoice).

MALANGVOICE – Selama bulan Ramadan, tentunya umat Islam berlomba-lomba untuk menjalankan ibadah atau berbagai aktivitas keagamaan. Tentu hal itu juga dilakukan masyarakat yang sedang menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Seperti halnya di Lapas Perempuan Kelas IIA Malang. Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam sejak masuk bulan Ramadan 1443 Hijriah, mulai menjalani berbagai aktivitas keagamaan lebih sering. Tadarus, pondok pesantren dan salat tarawih rutin digelar.

“Disini total ada 498 WBP, itu 80 persennya muslim. Nah selama Ramadan berbagai aktivitas keagamaan dilaksanakan disini, seperti sahur, pondok pesantren, tadarus dan malam ada salat tarawih,” ujar Tri Anna, Kepala Lapas Perempuan Kelas IIA Malang, Senin (18/4).

Ia pun menyampaikan, khusus untuk kegiatan pondok pesantren yang berlangsung setiap hari selama bulan Ramadan itu memang wajib dihadiri seluruh WBP yang beragama Islam. Dalam pelaksanaanya pihak lapas bekerjasama dengan pihak ketiga, yakni Aisyiyah.

“Kegiatan pondok pesantren ini ada tausiah, atau ceramah. Kemudian bedah ayat, kalau ada yang belum bisa Iqra ya kami ajari, macam-macam kegiatannya. Setelah pondok pesantren itu nanti baru dilanjutkan dengan tadarus,” kata Anna.

Sementara itu, salah satu WBP Sulik Lestiowati (56), mengatakan, Ia bersama WBP lain rutin melakukan kegiatan tadarus. Bahkan, sampai saat ini sudah katam atau menyelesaikan bacaan Alquran sebanyak 40 kali.

“Ini sudah khatam 40 kali, jadi untuk bacanya ini dibagi. Kalau yang juz satu sama terakhir dibaca pakai mic, yang bacaan tengah-tengah dibagi, dibaca bareng-bareng. Kalau di kamar kami punya kegiatan sendiri-sendiri,” kata mantan anggota DPRD Kota Malang itu.(der)