Mengenal Kaligrafi dan Lettering: Seni Menggambar Huruf Indah yang ‘Nge-Hits’

Contoh hand lettering menggunakan kuas. (Anja Arowana)
Contoh hand lettering menggunakan kuas. (Anja Arowana)

MALANGVOICE – Sudah pernah mendengar kaligrafi atau lettering? Ya, keduanya adalah sama-sama seni menggambar tulisan indah.
Meraba-raba dari awal merebaknya tulisan indah ini, bisa jadi dari hits-nya Instagram sekitar 2012.

Dari feed Instagram tersebut banyak artist lettering dan kaligrafi yang memposting karyanya. Tidak hanya itu mereka juga menunjukkan proses, tips, dan tutorial singkat. Layaknya membuat dunia sendiri, secara masif hal ini dikumpulkan dalam tagar tagar #lettering #handlettering #calligraphy dsb. Maka semakin mudah untuk mencarinya.

Lettering dan kaligrafi merupakan seni menulis, namun beda teknik membuatnya. Lettering adalah seni menggambar huruf-huruf berdasarkan keterampilan juru gambar dan terdiri atas kombinasi spesifik dari berbagai bentuk huruf yang dibuat untuk menciptakan karya seni. Meskipun lettering dapat dilakukan bentuk tulisan tangan atau media digital, pada hakikatnya lettering merupakan karya tulis tangan.

Salah satu penghobi hand lettering adalah Ezza Putra Fahmi. Pria asal Kota Batu ini mengenal lettering sejak dua tahun yang lalu. Ezza, begitu dia akrab disapa, mengenal lettering dan teknik-teknik dasarnya dari teman-teman. Setelah cukup paham, Ezza mencoba berlatih sendiri. Ezza biasa mengupload hasil karyanya di Instagram. Menurut Ezza, semakin sering berlatih, maka hasil lettering bisa semakin bagus dan halus.

“Tapi masih susah teknik menyapukan kuasnya sih, pemilihan font dan penyesuaian alatnya. Makanya penting juga diskusi sama orang-orang yang lebih dulu dan berpengalaman berhand lettering ini,” kata Ezza saat dihubungi MVoice via Instagram, Senin (1/8).

Beda pula dengan kaligrafi. Kaligrafi adalah seni melukis dan sepenuhnya berdasarkan keterampilan menulis dengan pena. Seni kaligrafi merupakan suatu bentuk seni terstruktur, kaligrafi bisa juga dilakukan dengan seni menggambar bebas.

Karya kaligrafi biasanya identik dengan kaligrafi Arab dan kaligrafi Cina. Salah seorang penghobi kaligrafi Arab, Maltufullah Muyassir mengatakan, kaligrafi Arab punya aturan spesifik untuk penulisan ‘khat’ (font/huruf) nya. Ada aturan untuk panjang pendek tulisan, bukan sekedar indah dipandang saja, tapi aturan-aturan itu menjadi syarat mutlak kaligrafi arab yang baik dan bernilai seni tinggi.

“Khat kaligrafi Arab ada 7 macam. Saya masih bisa menguasai satu jenis font saja. Ini saja saya lama belajarnya. Kalau mau lihai berkaligrafi, harus sabar dan telaten. Teknik juga harus dipelajari dengan benar,” saran Maltufullah.


Reporter: Anja Arowana
Editor: Deny Rahmawan
Publisher: Yunus Zakaria