MALANGVOICE– Tema ‘Think Green, Think Clean’ diusung dalam gelaran Batu Greenation Fest 2025 yang digagas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu. Event ini diisi serangkaian kegiatan yang berlangsung satu bulan memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2025.
Festival ini digagas sebagai ruang kolaborasi menggerakkan kesadaran partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
Isu kampanye lingkungan atas perubahan iklim disalurkan melalui medium seni visual, seperti pameran foto dokumenter di Alun-Alun Kota Batu. Ruang publik dipilih agar kampanye pelestarian lingkungan tersebar luas dan turut menggugah kesadaran masyarakat. Pameran tersebut hasil kolaborasi DLH Kota Batu bersama NGO Iklimku.org yang berbasis di Jakarta.
Kepala DLH Kota Batu, Dian Fachroni mengatakan, pihaknya menempatkan seni dan edukasi lingkungan sebagai garda terdepan kampanye hijau. Pameran ini menjadi istimewa karena pertama kali diselenggarakan di Kota Batu dan di Jawa Timur.
Menampilkan karya-karya fotografi dokumenter dari para fotografer profesional Indonesia yang mengangkat dampak nyata perubahan iklim di berbagai wilayah Nusantara. Mulai dari isu sampah, kekeringan ekstrim, hutan adat, mata air, hingga krisis pertanian yang melanda petani-petani lokal semua tergambar jelas dalam bingkai visual yang menggugah kesadaran.
“Terima kasih kepada iklimku.org yang telah mempercayakan Kota Batu sebagai tuan rumah, untuk menampilkan karya-karya epik tentang perubahan iklim di Indonesia. Kami percaya, pelajar, komunitas, maupun masyarakat umum dapat menjadi agen perubahan,” tutur Dian.
Melalui rangkaian kegiatan ini, pihaknya ingin memberi ruang bagi suara-suara yang peduli lingkungan untuk didengar. Tak hanya menjadi ajang apresiasi karya, pameran ini juga dirancang untuk melakukan roadshow ke berbagai daerah di Indonesia, membawa pesan bahwa krisis iklim adalah nyata dan mendesak untuk ditanggulangi bersama.
“Lewat slogan ‘Think Green, Think Clean’, DLH Kota Batu mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengubah cara pandang terhadap lingkungan dan mengambil langkah konkret demi masa depan bumi yang lebih hijau dan bersih,” tutur Dian.
Tentang GREENATION merupakan gabungan kata Green (hijau) dan Nation (bangsa/generasi), melambangkan semangat kolektif dalam membangun budaya cinta lingkungan. Festival ini turut melibatkan pelajar, komunitas, pelaku seni, dan masyarakat dalam serangkaian aksi dan kegiatan berwawasan lingkungan.
Para pelajar dari berbagai sekolah di Kota Batu turut mengikuti Aksi Ekologi yang terdiri dari kegiatan penyemprotan eco enzym, aksi bersih-bersih lingkungan sekitar alun-alun, mural painting, hingga presentasi edukatif tentang eco enzym di panggung utama.
Kegiatan ini memberikan ruang bagi siswa untuk tidak hanya terlibat secara fisik dalam pelestarian lingkungan, tetapi juga memahami konsep-konsep ilmiah dan teknologi sederhana seperti alat pirolisis.
“Batu GREENATION Fest adalah wujud konkret kolaborasi lintas sektor dalam membangun kesadaran lingkungan hidup secara partisipatif, kreatif dan berkelanjutan,” ucap Dian.(der)