Mbois, Ribuan Bonsai Kota Batu ‘Berkelana’ Hingga Belanda-Jerman

Tanaman bonsai. (Aziz Ramadani/MVoice)
Tanaman bonsai. (Aziz Ramadani/MVoice)

MALANGVOICE – Kota Batu tak hanya eksis soal wisata saja. Tanaman bonsai nyatanya rutin ekspor sampai Belanda dan Jerman.

Jumlahnya bukan hitungan satuan atau puluhan. Tercatat dalam kurun waktu setahun, telah dua kali ekspor. Sekali ekspor satu kontainer berisi minimal 1.000 tanaman bonsai berbagai ukuran.

“Jadi, ada pedagang luar negari yang beli bonsai di Kota Batu,” ungkap Sunaryo, pedagang bunga bonsai kompleks Perumahan Batu Panorama (di belakang Balai Kota Among Tani), Selasa (19/12).

Naryo sapaan akrabnya menambahkan, harga ribuan bonsai yang dikirim variatif, mulai Rp 250 ribu – Rp 3 juta. Mahalnya tanamam bonsai diukur dari gerak dasar gaya bonsai.

“Ada banyak gerak dasar gaya bonsai dan ini sudah menjadi pakem. Minimal untuk membentuk dan mengarahkan tumbuh bonsai senatural mungkin dibutuhkan waktu minimal 5 tahun,” urai Naryo.

Ia menjelaskan di tempatnya berjualan ini juga menjadi jujukan para pecinta bonsai.

“Sering juga jadi perkumpulan komunitas petani bonsai untuk belajar cara perawatannya. Jadi setiap kumpul ada demonstrasi juga,” tutup domisili Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu ini.(Der/Aka)