Mbois! Mahasiswa UB Ini Ciptakan Aromaterapi Dari Minyak Jelantah

Mijel dan aneka aroma (anja)

MALANGVOICE – Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB), menciptakan aromaterapi dari limbah memasak.

Mijel merupakan aromaterapi berbahan dasar minyak jelantah yang berhasil menyabet medali perak Pimnas (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) 2016 kategori presentasi Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan. Mahasiswa Penemu Mijel Alam ialah Silvia Estrianti (19), Arulia Zani (19) dan Nurul Hidayat (19).

Arulia mengatakan, limbah bekas penggorengan atau jelantah sayang jika tidak dimanfaatkan. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Malang tahun 2012, di kota dalam sehari ada 820 liter minyak bekas penggorengan minyak yang tidak terpakai. Jika dibuang, justru akan mencemari lingkungan.

Arulia menunjukkan mijel (anja)
Arulia menunjukkan mijel (anja)

Mijel dan aneka aroma (anja)
Mijel dan aneka aroma (anja)
“Sayang saja jika tidak dimanfaatkan dan mengubah sampah ini bisa menghasilkan sesuatu yang berguna sebagai wewangian,” katanya kepada MVoice

Membuat aroma terapi dengan minyak jelantah cukup rumit. Pertama, minyak jelantah harus dimurnikan terlebih dahulu dan dinetralisasi dengan ampas tebu. Selanjutnya, minyak dicampur dengan jelly dan dicetak menyerupai biji kopi. Selanjutnya ditambahkan berbagai aroma, seperti kopi, cokelat, dan vanili. Aroma itu, menurutnya, bisa mengurangi stress.

“Cobain kopi aromaterapi deh. Ini bisa meredakan stres. Namanya relaksan Mijel Alam dan harganya Rp 9.000 untuk isi 80 gram,” katanya

Menurut dia, sejak bulan Maret hingga Agustus 2016, telah terjual sekitar 2.300 lebih unit. Menurutnya, arometherapy ini banyak diminati terutama kalangan mahasiswa.

“Kami menjual secara online Instagram. Konsumen kami kebanyakan mahasiswa. Menggunakan aromaterapi ini akan membantu menghemat ruang bahkan lebih. Istimewanya, bahan tidak mengandung unsur kimia,” tutupnya.