Mbois, Kini Penumpang Bisa Baca Buku di Angkot

Penumpang angkot asyik membaca

MALANGVOICE – Penduduk Indonesia punya minat baca rendah. Fakta ini menggugah sekelompok mahasiswa Malang yang menamakan diri Mahasiswa Penggerak (Mager) untuk menggagas gerakan kreatif menumbuhkan minat baca masyarakat lewat Angkot Baca.

Angkot Baca terealisasi sejak akhir Februari 2017, sebagai bentuk kepedulian komunitas ini terhadap literasi kerakyatan.

“Membaca adalah hak seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali,” kata salah satu relawan Mager sekaligus mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Miftah.

Dari total target 10 angkot, kini ada 5 trayek Angkot Baca yang berhasil direalisasikan. Di antaranya 1 angkot jurusan Terminal Arjosari – Dinoyo – Terminal Landungsari (ADL), 1 angkot jurusan Terminal Landungsari – Dinoyo – Gadang – Terminal Hamid Rusdi LDG, dan 3 angkot jurusan Terminal Hamid Rusdi – Gadang – Terminal Landungsari (GL).

“Buku yang ada setiap angkotnya kurang lebih 15 buku bacaan ringan untuk seluruh tingkatan usia, terlebih untuk kalangan siswa mulai jenjang SD sampai SMA, maupun masyarakat secara umum,” imbuh Miftah.

Lima belas buku bacaan yang diletakkan pada rak dari bahan arkilik ini, terang Miftah, diharapkan dapat bermanfaat untuk seluruh masyarakat Kota Malang.

“Harapannya, melalui jargon realizing agent of change yang kami usung, kedepannya komunitas ini terus melakukan perubahan-perubahan nyata untuk mengatasi permasalahan yang ada di kalangan masyarakat,” tandas Miftah.

Aksi inipun mendapat respon positif dari pengendara moda transpotasi dalam kota ini. Salah satu sopir angkot trayek ADL Giharto mengungkapkan, kehadiran Angkot Baca ini sangat bermanfaat karena memberikan kegiatan yang lebih positif kepada penumpang selama di angkot.