MBKM Program PMM #2 IBU Malang Diserbu Peminat

Rektor IKIP Budi Utomo Malang, Dr H Nurcholis Sunuyeko foto bersama mahasiswa menyambut kabar gembira dari pemerintah ini dengan suka cita sebagai Perguruan Tinggi penerima kuota Mahasiswa InBound terbanyak ke dua tingkat nasional. (Mvoice/Humas IBU Malang).

MALANGVOICE – Sebanyak 440 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air mengikuti pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua di Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo.

Jumlah peminat kegiatan pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan kedua di IKIP Budi Utomo (IBU) tersebut mengalami peningkatan cukup signifikan, dibandingkan angkatan pertama.

Rektor IBU Malang Dr H Nurcholis Sunuyeko MSi mengatakan, Program PMM angkatan kedua di IBU Malang lebih banyak dibandingkan angkatan pertama yang diikuti 168 mahasiswa dari 43 kampus di Tanah Air.

“Tahun ini (angkatan kedua Program PMM di kampus ini jumlahnya meningkat tajam. Ada 440 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air. Kuota mahasiswa inbound ini merupakan peringkat kedua secara nasional, tentunya setelah melalui seleksi yang cukup ketat,” ucapnya, Sabtu (14/5).

Suasana mahasiswa menyambut kabar gembira dari pemerintah ini dengan suka cita sebagai Perguruan Tinggi penerima kuota Mahasiswa InBound terbanyak ke dua tingkat nasional. (Mvoice/Humas IBU Malang).

Nurcholis menjelaskan, dalam Program PMM tersebut, IBU Malang menawarkan tujuh program studi, yakni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Sejarah dan Sosiologi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, dan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

“Dari tujuh program studi tersebut, ada 116 mata kuliah unggulan yang kami ditawarkan. Untuk Modul Nusantara IBU Malang menawarkan Program PMM yang mengangkat budaya dan kearifan lokal Kota Malang dengan berlandaskan lima nilai Kebudiutamaan, yaitu Keindonesiaan, Kemanfaatan, Kepedulian, Kepatuhan, dan Kepatutan. Modul Nusantara meliputi Kebhinnekaan, Inspirasi, Refleksi, dan Kontribusi Sosial,” jelasnya.

Untuk tenaga pengajar (dosen) Modul Nusantara, lanjut Nurcholis, ada sebanyak 25 orang dari tujuh program studi. Sedangkan mentor modul ada 25 orang, dan semuanya adalah mahasiswa IKIP Budi Utomo dari tujuh program studi tersebut.

“Kami bersyukur dan terima kasih atas kepercayaan pemerintah dan masyarakat atas capaian ini. Tahun lalu, kami juga berpartisipasi aktif pada Program PMM angkatan pertama. Sekarang PMM angkatan kedua kuotanya terbanyak kedua secara nasional,” ujarnya.

Dengan raihan tersebut, kata Nurcholis, sangat berarti bagi seluruh sivitas akademika IKIP Budi Utomo Malang. Ini juga tak lepas dari dukungan semua pihak.

“Seringkali kami menyuarakan, bahkan sejak beberapa tahun silam agar pendidikan di Indonesia seperti semangat Merdeka Belajar ini. Bagi IKIP Budi Utomo, semangat Merdeka Belajar ini sudah sejak lama terbudayakan dalam budaya akademik kampus. Jadi, IKIP Budi Utomo tidak kaget dan tidak perlu adaptasi lama,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Nurcholis mengucapkan selamat datang kepada calon mahasiswa yang akan inbound di IKIP Budi Utomo.

“Selamat datang, kami jamin kuliah di IKIP Budi Utomo ‘happy’,” ujarnya.(end)