Masyarakat Desa Sumbergondo Yakini Daun Jati Bisa Obati PMK

Warna merah terdapat pada sejumlah ekor sapi milik peternak di Desa Sumbergondo, Desa Bumiaji, Kota Batu. Warna merah itu berasal dari daun jati yang digosokkan pada kepala sapi. (MG1/Malangvoice)

MALANGVOICE – Penyakit kuku dan mulut (PMK) menjangkiti puluhan ekor sapi di Kota Batu. Cara unik pun dilakukan masyarakat di Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Para peternak di Desa Sumbergondo menggosokan daun jati ke kepala sapi. Cara ini diyakini bisa mencegah penularan PMK ke hewan ternak mereka.

Seorang peternak, Trusno mengatakan, daun jati digosokkan hingga bagian kepala sapi berwarna merah. Menurutnya, cara ini sudah diajarkan secara turun temurun. Ia memiliki delapan ekor kambing. Seluruhnya pun terjangkit PMK.

“Hal ini kami lakukan karena merupakan tradisi turun temurun dari leluhur. Selain adanya pendampingan dari pemerintah, setidaknya ini wujud ikhtiar kami untuk memohon perlindungan kepada sang pencipta,” tutur Trisno.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Batu, Sugeng Pramono mengatakan, PMK ditemukan di Desa Sumbergondo dan Desa Junrejo. Diketahui, penyakit ini menyerang hewan ternak milik sejumlah 15 peternak di Desa Sumbergondo. Dan satu peternak berada di Desa Junrejo.

Sugeng juga memaparkan, kronologis awal mula merebaknya PMK di Kota Batu. Dimana bermula salah seorang peternak setempat membeli hewan ternak dari luar Kota Batu. Namun sayang hewan yang dibeli dari luar Kota Batu itu terjangkit PMK dan menulari hewan ternak lainnya.

“Meski begitu kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang. PMK tidak menular ke manusia. Bahkan daging dan susunya tetap bisa dikonsumsi asalkan dimasak pada suhu 75-80 derajat,” tutur Sugeng.

Sementara itu, Kepala Diskumdag Kota Batu, Eko Suhartono mengatakan, jika pihaknya menutup sementara pasar hewan di Kota Batu. Saat ini pihaknya tengah menyusun draft. Dia juga sudah berkoordinasi dengan pemangku kebijakan di Malang Raya untuk turut menutup sementara waktu pasar hewan di wilayahnya.

“Penyakit ini kan persebarannya cepat. Kami berharap jika di Kota Batu tutup. Pemda se Malang Raya juga turut menutup sementara pasar hewan,” ujarnya.(der)