Masuki Panen Raya, Harga Bawang Merah Anjlok

Salah satu penjual bawang merah di Pasar Sayur Kota Batu (Aan)

MALANGVOICE– Musim panen bawang merah yang terjadi di berbagai daerah membuat stok barang berhenti. Hal tersebut berimbas kepada turunnya harga pasaran. Petani dipaksa pusing berkali-kali lantaran biaya perawatan yang lebih besar karena musim hujan dan penjualan yang juga tidak selancar kondisi normal.

“Semua panen secara bersamaan seperti Bima dan Nganjuk. Sekarang kebanyakan pasar bawang merah dari Nganjuk semua, karna terlalu banyak barang tak seimbang dengan permintaan harga turun,” jelas Ketua Padepokan Bawang Merah Pasar Sayur Kota Batu, Karjono.

Selain itu cuaca ekstrem juga tentu berefek pada tanaman ini. Bawang merah tidak boleh terlalu banyak menyerap air dengan kadar tinggi.

Hal tersebutlah yang membuat petani susah. Biaya perawatan dan tenaga yang dikeluarkan dua kali lebih besar dibandingkan waktu normal.

“Kalau dulu biasa nyemprot sekali dalam seminggu. Sekarang bisa sampai dua hari sekali,” ucapnya. Jika telat melakukan penyemprotan maka akan berimbas pada kebusukan bawang.

Bahkan, tanaman yang sudah memasuki umur akan berbuah juga bisa mati jika terkena kabut. “Penyemprotannya tetap pakai pertisida. Otomatis biayanya pasti lebih besar,” katanya.

Kini, harga bawang merah dipasaran turun dalam kisaran 50 persen. Untuk bawang berukuran kecil dihargai Rp 6 ribu setiap kilogramnya dari harga normal Rp 15 ribu.

Sedangkan untuk ukuran besar dibanderol Rp 20 ribu jauh turun dibandingkan masa normal yang mencapai Rp 30 ribu. “Saya berharap agar pemerintah bisa menyediakan pasar. Supaya barang yang sudah tersedia tak berhenti di petani,” tutupnya.(der)