MALANGVOICE – Pengadilan Negeri Kepanjen yang terletak di Jalan Panji, Kabupaten Malang, termasuk lembaga peradilan terbaik di dunia.
PN Kepanjen menempati peringkat 16 dari 32 se-dunia. Penilaian ini dikeluarkan Consortium for Court Excellence (ICCE).
Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) misalnya. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) seharusnya jadwal perkara disampaikan sesuai hari persidangan.
Namun, saat MVoice mencoba menelusuri SIPP, ternyata informasi perkara yang tersedia di hari Jumat (17/3) merupakan jadwal perkara Kamis (16/3) kemarin atau tidak update.
Selain itu, layar monitor yang berukuran besar di ruang tengah juga tidak berfungsi. Masyarakat harus mengecek informasi persidangan melalui layar monitor pengganti, itu pun monitor berukuran kecil.
Dikonfirmasi perihal ini, Humas PN Kepanjen, Haga Sentosa Lase, mengaku belum mengecek kabar tersebut.
Selama ini, lanjut dia, informasi perkara selalu update setiap hari. Untuk monitor yang tak berfungsi, diakuinya sedang dalam perbaikan.
“Kemarin sempat ada trobel di server kami, tapi sudah diperbaiki sama tim. Saya belum cek soal ini, ini masukan buat kami agar lebih baik,” jelasnya.
Disisi lain, adanya rehab dan pembangunan gedung juga sedikit banyak berpengaruh pada layanan. Beberapa kali sering mati listrik. Setelah ditelusuri, ternyata ada pembagian arus yang tidak merata.
Haga menjamin pelayanan di PN akan diberikan semaksimal mungkin.
“Sidang perkara tetap berjalan sebagaimana mestinya. Tidak ada masalah yang serius. Kalau sistem informasi coba kami sampaikan ke petugas yang berwenang,” papar dia.
Sekadar diketahui, PN Kepanjen mulai tergabung secara resmi sebagai anggota ICCE sejak 23 Oktober 2015.
PN Kepanjen satu-satunya lembaga peradilan di Indonesia yang masuk sebagai terbaik di dunia dan tergabung dalam ICCE. ICCE sendiri bermarkas di Melbourne, Australia.