Marak Kluster Keluarga, Satgas COVID-19 Pemkot Malang Perketat Isolasi

MALANGVOICE – Kluster keluarga jadi penyumbang peningkatan kasus pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Malang. Merespon itu, Satgas COVID-19 Pemkot Malang bakal memperketat protokol isolasi atau karantina.

Juru Bicara Satgas COVID-19 Pemkot Malang dr Husnul Muarif mengatakan, sebagai upaya menekan angka penularan COVID-19, khususnya di lingkungan keluarga, telah disiapkan beberapa skenario.

“Jika tinggal sendiri, bisa melakukan isolasi mandiri. Namun, jika ada anggota keluarga lain, keluarga yang tidak positif COVID-19 mengungsi dahulu. Itu opsi pertama,” kata Husnul, belum lama ini.

Kemudian, lanjut dia, anggota keluarga yang tidak positif terjangkit COVID-19 tetap bisa berada di rumah. Sedangkan yang dinyatakan konfirmasi positif harus menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang.

Husnul menambahkan, penanganan untuk isolasi mandiri tersebut, hanya diperuntukkan bagi pasien positif COVID-19 yang berkategori ringan, atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Sementara pasien positif dengan gejala sedang dan berat, dirawat di rumah sakit rujukan.

“Kami menyekat supaya potensi penyebaran tidak meluas. Pada kasus di dalam lingkungan keluarga, kami ambil dahulu yang konfirmasi positif,” sambung dia.

Apabila, masih kata Husnul, pasien memilih untuk melakukan isolasi mandiri, maka tim Satgas COVID-19 Pemkot Malang bakal melakukan penilaian dahulu, terutama tentang tempat tinggal pasien yang dinyatakan positif tersebut.

Indikator penilaian itu dicontohkannya, untuk melihat berapa banyak anggota keluarga yang tinggal di rumah. Selain itu, juga menilai kondisi rumah pasien positif COVID-19, apakah bisa dipergunakan untuk isolasi mandiri pasien positif.

“Kami akan melihat rasio luas rumah dengan anggota keluarga yang tinggal,” beber Husnul.

Husnul melanjutkan, penambahan kasus positif COVID-19 di kluster keluarga, paling banyak terjadi di Kecamatan Blimbing, Kecamatan Lowokwaru, dan Kecamatan Sukun.

“Faktornya banyak, mulai dari mobilitas, faktor kepadatan jumlah anggota keluarga, kepadatan lingkungan, dan faktor pekerjaan,” urainya.

Data per 16 Juni 2020, di Kota Malang ada 109 kasus positif COVID-19. Dari total jumlah kasus tersebut, sebanyak 38 orang dilaporkan sembuh, enam meninggal dunia, dan sisanya masih berada dalam perawatan.(der)