Manisnya Bisnis Es Tebu di Bulan Ramadan

Es tebu. (Istockphoto.com)

*Oleh: Naim, M. Pd

Apakah kalian pernah minum air tebu? es tebu? atau makanan dan minuman yang berbahan dasar tebu lainya? ya, saya yakin kalian pernah mencobanya baik itu yang dihidangkan oleh pedagang kaki lima di tepi sawah yang menyejukkan mata, kafe bernuansa klasik, restoran, atau bahkan hotel berbintang sekalipun, minuman yang berbahan dasar tebu ini terasa sangat menggiurkan dan menyegarkan saat kita minum, terlebih kita konsumsi pada saat berbuka puasa, heeemmmmm rasanya sangat luar biasa nikmatnya, terasa membuat tubuh ini kembali bertenaga, segar dan siap melakukan aktivitas yang lain setelah melaksanakan ibadah puasa.

Minuman berbahan dasar tebu ini sangat mudah kita temui baik di kota-kota besar maupun kecil, sebut saja kota Malang, Surabaya, Pontianak, Kuburaya, Jogjakarta atau bahkan Jakarta, pengalaman pribadi, setiap datang ke suatu kota, maka saya lebih senang membeli minuman es tebu yang dijual oleh pedagang kaki lima, alasanya selain karena harganya yang ramah di kantong, juga dapat membantu perputaran perekonomian mereka (pedagang kaki lima) dengan cara membelinya, juga merekomendasikan kepada teman-teman yang kebetulan lewat di wilayah tersebut untuk melakukan hal serupa.

Mengenai harga minuman dengan bahan dasar tebu ini juga sangat bervariatif (tergantung wilayahnya), ada yang menjual dengan harga Rp. 2.000, 5.000, 6.000 bahkan ada juga yang dijual dengan harga 20.000 setiap gelasnya. Untuk bahan baku minuman tebu saat ini juga tidak terlalu sulit, selain karena tebu itu mudah tumbuh subur juga sudah banyak masyarakat yang membudidayakannya, misalnya di wilayah Kabupaten Malang, harga tebu berada di kisaran sebesar Rp. 1.500/kg nya, biasanya para pedagang minuman berbahan tebu ini minimal membeli 1 kwital/100 kg tebu untuk berjualan selama 1 minggu. Jika dihitung secara rinci maka 1 kwintal/100 kg tebu bisa menghasilkan 268 gelas air tebu murni, 268 gelas jika dikalikan dengan harga jual rata-rata Rp. 5.000/gelas maka akan memperoleh omzet sebesar Rp. 1.340.000 setiap minggunya dan jika dikali 4 minggu (1 bulan) maka pedagang tersebut mampu memperoleh omzet sebesar Rp. 5.360.000, Omzet yang cukup manis bukan?

Selain prospek bisnis yang manis, ternyata minuman berbahan tebu ini juga banyak mengandung kelebihan-kelebihan bagi tubuh kita, dan kelebihan ini yang tidak banyak diketahui oleh kebanyakan orang, sehingga masih banyak masyarakat menganggap minuman berbahan tebu ini sebagai minuman biasa dan hanya dikonsumsi di saat waktu tertentu saja. Untuk mengetahui apasaja kelebihan-kelebihan dari minuman berbahan tebu tersebut maka penulis merinci sebagai berikut; (1) dapat mengontrol kadar gula darah, (2) detoks racun yang berada dalam tubuh, (3) membantu melawan kanker, (4) mengatasi bau mulut, (5) meningkatkan kekuatan tulang dan gigi, (6) mencegah kerusakan sel darah, (7) menurunkan berat badan, (8) meredakan demam, (9) melancarkan pencernaan, (10) menambah stamina, (11) meredakan sakit tenggorokan, (12) mengobati luka, (13) menjaga kesehatan ginjal, (14) menjaga kesehatan dan kecantikan rambut, (15) menjaga keseimbangan pH tubuh, (16) baik untuk ibu hamil, (17) mengelola stres dan atasi imsomnia, (18) menjaga stabilitas tekanan darah, (19) meningkatkan sistem kekebalan tubuh, (20) menjaga kesehatan liver atau hati, (21) mengobati jerawat, (22) dan yang paling penting adalah dapat mencegah penuaan dini dan awet muda.

Dengan pemaparan sekilas tentang manisnya prospek bisnis minuman berbahan tebu di atas, maka bisa dipastikan bisnis ini sangat menguntungkan, sangat cocok dengan prinsip orang ekonomi yaitu “mengeluarkan modal sekecil-kecilnya dan meraup laba sebesar-besarnya”. Untuk memperoleh laba yang besar tentu kita (sebagai pelaku usaha) harus melihat aspek-aspek bisnis yang harus kita pahami dan harus kita jalani secara ketat diantaranya yaitu;
Pertama, aspek manajemen, para pelaku (pedagang minuman tebu) harus memahami ilmu manajemen dasar seperti kesiapan SDM/skill yang dimiliki, sehingga denan skill yang dimiliki mampu membuat ramuan minuman yang pas sesuai dengan selera konsumen.

Kedua, aspek pasar. para pelaku (pedagang minuman tebu) harus mampu membaca situasi pasar, minuman tebu yang seperti apa yang mereka inginkan, jangan membuat produk yang sama (produk yang dijual oleh orang lain) agar produk kita dilirik dan diminati oleh konsumen.

Ketiga, layout/letak usaha (lokasi berjualan), layout/letak usaha tentu jangan sampai diremehkan, carilah lokasi yang memang strategis dan banyak dilalui oleh kebanyakan orang sehingga pelaku usaha tidak perlu repot-repot untuk keliling saat berjualan.

Keempat, aspek keuangan, aturlah perputaran keuangan dengan bijak, pisahkan antara uang usaha dengan uang pribadi, karena jika hal tersebut tidak di atur maka yakinlah modal usaha akan selalu jebol (uang usaha akan terpakai) yang tentusaja menyebabkan modal usaha habis dan usaha pun mangkrak.

Kelima, aspek lingkungan, untuk menghindari lingkungan usaha yan kumuh, maka siapkan kantong yang cukup untuk menampung limbah (sampah tebu pasca penggilingan), karena pembeli sangat menyukai tempat usaha yang bersih dan higienis, selain baik untuk mata memandang, aroma di sekitar usaha juga baik bagi produk yang dijualnya.

*Naim, M. Pd
Profesi: Dosen Pend. Ekonomi Unikama

Organisasi:
1) sekretaris IARMI DPKota Malang.
2) sekretaris YPKM Malang.
3) Relawan PMI kabupaten Malang