Manajemen Gus Idris Sebut Suara Letusan Berasal dari Efek Suara

Tangkapan layar video evakuasi Gus Idris usai terkapar diduga tertembak. (istimewa)

MALANGVOICE – Ramainya kasus unggahan video dugaan penembakan yang terjadi pada pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Thoriqul Jannah, Idris Al Marbawy atau Gus Idris, membuat managemen Gus Idris buka suara.

Pasalnya, suara mirip tembakan yang terdengar dalam konten viral berujung protes tersebut merupakan efek suara yang telah diatur sedemikian rupa untuk konten YouTube.

“Suara (letusan) itu merupakan efek suara yang kami buat. Itu suara letusan akibat serangan,” ucap Juru Bicara Gus Idris, Ian Firdaus ketika dikonfirmasi awak media, Selasa (9/3).

Menurut Ian, dalam pembuatan konten YouTube tersebut, kenyataannya Gus Idris tidak menerima serangan nyata.

“Kala itu tidak ada serangan. Suara itu untuk kebutuhan konten. Sudah dirancang, kami telah buat klarifikasi,” jelasnya.

Dengan begitu, lanjut Ian, dirinya menduga jika unggahan video tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang punya kepentingan sehingga menyebut adanya penembakan Gus Idris.

“Ada orang-orang tertentu kemudian hal itu dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu,” tegasnya.

Untuk itu, tambah Ian, dirinya menegaskan segala adegan yang terjadi dalam konten berjudul [LIVE] KALAHKAN KEKUATAN DAYANG NYI RONGGENG GUS IDRIS: “MAMAZ KARYO BERSAMAKU” yang diunggah di YouTube merupakan murni untuk kebutuhan konten.

“Unggahan Video itu hanya untuk kebutuhan konten belaka,” tandasnya.

Sebagai informasi, unggahan video tersebut mendapat protes dari berbagai kalangan, hingga tiga organisasi masyarakat telah mengadukan ulah Idris ke polisi. Mereka adalah LSM Lingga, LTNNU dan Fordamas telah mengadukan dan pelaporan Idris Al Marbawy ke Polres Malang.(end)