MALANGVOICE- Bawaslu RI mencatat adanya kerawanan di masa kampanye menjelang tahapan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 pada 27 November.
Koordinator Humas dan Media Badan Pengawan Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, Ahmad Ali Imron, mengungkap ada lima privinsi yang masuk dalam index kerawanan tinggi selama Pilkada, yakni Sulawesi Selatan, NTT, Jatim, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara.
Hal itu disampaikan Ahmad Ali Imron saat konsolidasi media dalam rangka penguatan pemberitaan pada pengawasan tahapan pemilihan serentak 2024 di Kota Malang, Sabtu (9/11).
Pengembang Perumahan Wajib Segera Serahkan PSU ke Pemkot Malang
“Kenapa acara ini digelar di Kota Malang, karena pada tingkat kabupaten dan kota masuk index kerawanan tinggi juga,” ujarnya.
“Kita ingin bersinergi karena turut mengawasi tahapan Pilkada, karena kita tahu kalau lihat index kerawan ada di tahapan kampanye dan tungsura,” lanjut Ali.
Di Kota Malang dan Kabupaten Malang sendiri, Bawaslu merinci ada beberapa indikator yang dinilai memiliki kerawanan yang cukup tinggi terjadi di Kota Malang. Mulai dari black campaign, disinformasi, ujaran kebencian bahkan hingga terjadinya money politic.
“Money politic termasuk cukup tinggi di Kota Malang ketimbang daerah lain. Proses money politic banyak ditemui di tahapan kampanye dan masa tenang. Itu kami melihat, di pilkada sebelumnya,” jelas Ali.
Selain itu, Bawaslu juga akan menggencarkan patroli siber dengan menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
“Pasti kami akan mulai patroli itu saat hari tenang pada 23-26 November 2024. Sementara melalui pengawasan cyber Bawaslu sejak 4 November ada identifikasi 279 dugaan pelanggaran konten internet dari data cyber, sistem deteksi konten BSSN, serta aduan masyarakat,” ungkapnya.
Karena itu, Bawaslu mengajak peran media untuk ikut mengawasi pelaksanaan Pilkada 2024 agar berjalan lancar.
“Media turut mengawasi sesuai kampanye kita satu suara banyak mata. Setiap proses tahapan di Pilkada kota dan kabupaten harus diawasi bersama,” ajak Ali.(der)