Malang Jejeg Sayangkan Desain Iklan DBHCHT Pemkab Malang

Bentuk iklan DBHCHT Pemkab Malang yang dipersoalkan. (Toski D).

MALANGVOICE – Desain iklan Dana Bagi Hasil Cukai dan Hasil Tembakau (DBHCHT) Pemkab Malang 2020 yang disediakan Dinas Diskominfo disayangkan Tim Kemenangan bakal calon (Balon) Bupati-Wakil Bupati Malang dari jalur perseorangan atau independen Heri Cahyono-Gunadi Handoko.

“Sangat disayangkan, jika ada desain iklan atau banner yang ada gambar Bupati Malang HM Sanusi berdampingan dengan Ketua DPRD, padahal didanai dari APBD, seharusnya bisa menjadi contoh yang baik bagi lainnya,” ungkap Ketua tim Kemenangan Heri Cahyono-Gunadi Handoko, yang mengusung jorgan Malang Jejeg, Soetopo Dewangga, saat dihubungi, Sabtu (4/7).

Menurut Soetopo, jika memang harus mentaati peraturan yang berlaku atau tertib hukum, maka seharusnya semuanya menaati peraturan yang ada.

“Karena sama-sama berada di ruang publik, ya harus ditertibkan. Tapi, kalau calo patahana di tahun politik memanfaatkan celah yg memang secara detail cukup diatur itu sudah biasa,” jelasnya.

Akan tetapi, Soetopo membiarkan masyarakat sendiri yang akan menilai tentang adanya desain iklan DBHCHT tersebut.

“Masyarakat bisa menilai, kenapa yang keluar dari biaya kantong rakyat malah dipermasalahkan, sedangkan yang dari APBD kok dibiarkan,” tegasnya.

Terpisah, Pengamat Politik dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Wawan Sobari mengatakan, memang secara aturan desain iklan DBHCHT Pemkab Malang di tahun 2020 tersebut tidak ada yang dilanggar. Namun pada tahun 2020 ini akan digelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), termasuk Kabupaten Malang, sehingga persoalannya kurang etis.

“Terjadinya perubahan design seperti itu, secara aturan memang tidak ada yang dilanggar. Tapi, jika dilihat perubahan itu sudah ada kepentingan, sehingga persoalannya hanya kurang etis. Karena beliau sudah berikrar maju dalam Pilkada,” ungkapnya.

Sebab, lanjut Wawan, outdoor displayed campaign seperti lewat baliho, spanduk, bahkan iklan di sosialisasi pembratasan rokok ilegal dari DBHCHT dengan gambar calon terpampang masih efektif untuk mendorong popularitas atau rekognisi calon dimata pemilih.

“Dengan outdoor displayed campaign seperti lewat baleho, spanduk, termasuk gambar pada iklan DBHCHT ini sangat efektif untuk pengenalan dan popularitas. Masyarakat mengetahui calon itu dari foto, dan perlu diingat pada Pilkada surat suara ada fotonya. Sehingga bisa saja design diatur seperti itu,” tukasnya.(der)