Malang Jejeg Berikrar Teruskan Perjuangan Tegakkan Moral

MALANGVOICE – Usai terima kekalahan pilkada serentak 2020, paslon nomor 3 Malang Jejeg gelar silaturahmi bersama pendukungnya. Acara itu dihelat di God Management School, Desa Pait, Kasembon, Kabupaten Malang, (13/12) dengan menjaga protokol kesehatan covid-19.

Dalam acara silaturahmi yang dihadiri sekitar 500 tim sukses, simpatisan, serta masyarakat Kota Malang itu mereka berikrar untuk terus melaksanakan pergerakan moral. Pergerakan moral inilah yang menjadi marwah untuk menjadikan Heri Cahyono-Gunadi Handoko Bupati Kabupaten Malang 2021-2025 meskipun tersandung batu kekalahan.

“Kita terus berjuang untuk menegakkan moral karena di Kabupaten Malang ini terjadi krisis moral,” jelas Sam HC sapaan akrab Heri Cahyono. Ia menegaskan bahwa selama masih ada krisis moral pihaknya akan terus berjuang menegakkan moral demi terwujudnya malang jejeg.

Yang jelas, kata Sam HC, perjuangan itu diluar pemerintahan. Ia mengatakan bahwa pihaknya akan selalu mensuport perekonomian rakyat kecil dan UKM serta masyarakat dan ASN yang tersandung hukum setelah momen pilkada.

“Bagi pendukung Malang Jejeg yang tersandung hukum akan kami back up secara gratis,” tegasnya. Ia mengatakan bahwa meskipun tidak menjadi bupati pihaknya terus akan berjuang dan menjadi koreksi bagi Pemerintahan Kabupaten Malang kedepannya.

Ia sangat bersyukur pilkada berjalan damai, meskipun berdasarkan pengamatannya banyak sekali kecurangan yang terjadi. Ia menambahkan bahwa seharusnya dari pilkada lalu Panitia Pengawas (Panwas) Pilkada Kabupaten Malang bertindak tegas.

“Money politik terjadi didepan mata, hal itu sampai dilakukan oleh Camat hingg perangkat paling bawah dan sangat gampang ditemukan,” tegasnya. Ia bahkan mengatakan jika money politik yang dilakukan salah satu paslon itu ditindak harusnya sudah didiskualifikasi.

Dengan begitu ia merasa tidak kalah pada Pilkada Kabupaten Malang lalu. Pasalnya, pihaknya tidak melakukan kecurangan sedikitpun dalam proses pilkada itu.

Secara tegas ia mengatakan bahwa pihaknya tidak mengulang budaya lama yang mewajarkan money politik dalam pilkada. “Hanya keledai yang masuk dalam lubang yang sama,” bebernya.

Ia merasa harga diri masyarakat selama ini dihabisi oleh politisi dengan menghalalkan segala cara untuk merebut kekuasaan. “Sebenarnya kemenangan sejati itu diraih oleh Malang Jejeg,” tandasnya.

Sementara itu Pembina Malang Jejeg Anto Baret mengatakan bahwa mencalonkan diri dari jalur independen ini memang tidak ada wadahnya di parlemen. Namun harus ada yang memulai karena untuk mewujudkan hal tersebut tidak bisa instan.

Maka, pria yang sering disapa Sam Ot itu mengatakan bahwa pergerakan Malang Jejeg akan terus dilanjutkan. “Dengan silaturahmi ini akan menimbulkan inspirasi,” jelasnya.

Ia melanjutkan bahwa dengan inspirasi itu akan menggerakkan seseorang untuk melang-melang buana. “Pergerakan itu akan membentuk jiwa-jiwa merdeka,” tandasnya.(der)