Mahfud MD: Intoleransi jadi Penghalang Indonesia Capai Negara Emas

Mahfud MD saat memberi gagasan dalam gelaran Dialog Kebangsaan di UMM, yang dimoderatori oleh putri bungsu Gus Dur, Inayah Wahid. (Lisdya)

MALANGVOICE – Tahun 2045 mendatang, pemerintah tengah fokus untuk mencapai Indonesia Emas, yakni negara yang maju, adil, dan beradab.

Namun, tak sedikit negara maju yang gagal mencapai era emas. Seperti misalnya Uni Soviet , Yugoslavia dan beberapa negara lainnya.

“Yakin kita mau maju sampai era emas? Mereka itu negara-negara yang maju dan hebat, tetapi juga gagal sebelum 100 tahun,” ujar Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan, Mahfud MD dalam gelaran Dialog Kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (9/4).

Terdapat satu ancaman nyata yang menghadang Indonesia mencapai era Emas, yakni intoleransi.

“Apabila kita tidak sadar akan pentingnya pluralisme atas pluralitas sebagai realitas, maka kita tidak akan sampai Indonesia Emas,” tegasnya.

Untuk itu, Mahfud mengatakan, satu-satunya Cara mengatasi hal tersebut ialah penegakan hukum.

“Kalau di negara kita misalkan, hukum saja bisa dibeli, ya otomatis gagal sudah. Yang kaya yang berkuasa, yang miskin ditindas,” katanya.

Apabila masyarakat diperlakukan tidak adil maka akan terjadi disorientasi dalam bernegara. Dan, jika disorientasi dibiarkan maka akan terjadi ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah.

“Jangan terus dibiarkan. Itu yang menyebabkan negara hancur,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mahfud mengatakan, ada tiga indikator yang menyebabkan negara sukses mencapai era emas. Pertama dan yang utama adalah bersatu.

“Kalau suatu negara ideologinya kokoh, maka tidak akan terpecah secara ideologi maupun secara teritori,” pungkasnya.

Kedua adalah ekonomi yang baik. Sementara indikator ketiga adalah hukum dan keadilan yang nyata.(Hmz/Aka)