Mahasiswa UB Ciptakan Camion, Mesin Fermentasi Bawang Hitam

MALANGVOICE – Salah satu bentuk pengolahan bawang putih untuk dijadikan obat herbal seperti bawang hitam. Bawang hitam merupakan hasil fermentasi bawang putih yang dipanaskan selama 20 hari. Salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memanfaatkan potensi ini adalah UKM Wikischool di Kota Malang.

Namun, produksi bawang hitam yang dilakukan oleh UKM Wikischool masih menggunakan alat yang sederhana yaitu penanak nasi dengan suhu dan kelembapan yang tidak terkontrol, sehingga kualitas hasil produksi tidak memiliki standar mutu yang baik. Pada proses fermentasi bawang hitam, suhu dan kelembaban merupakan variabel yang sangat penting untuk menjaga kualitas bawang hitam supaya tidak mendapatkan hasil yang gosong.

Berawal dari permasalahan tersebut, tim Program Kreativitas Mahasiswa Teknologi (PKM-T) di bawah bimbingan dosen FTP UB, Novita Wijayanti, beserta kelima mahasiswanya yaitu Andy Pratama Nugraha, Nandya Nadhalia, Melati Ayuning Putri, Sang Norma Lintang Asmara, dan Nur Rahmat Khairi, menciptakan inovasi teknologi mesin fermentasi bawang hitam dengan teknologi kontrol suhu dan kelembaban.

“Teknologi ini mampu mengoptimalisasi proses fermentasi bawang hitam. Keuntungan menggunakan mesin ini yaitu waktu produksi yang lebih cepat yakni selama 10 hari, selain itu suhu dan kelembaban dapat dikontrol,” kata Andy Pratama saat ditemui wartawan.

Suhu dan kelembapan yang digunakan pada proses pembuatan bawang hitam yaitu 60-70°C dan 30-40 persen. Hal tersebut menjadikan mutu bawang hitam dapat dikendalikan sesuai dengan standar yang diinginkan oleh UKM Wikischool.

“Kapasitas yang dimiliki mesin fermentasi ini mampu menampung sebanyak 12 kilogram bawang putih dalam sekali proses produksi,” katanya.

Sebelumnya mesin fermentasi bawang hitam dengan kontrol suhu dan kelembaban ini masih belum terdapat di Indonesia, sehingga inovasi ini berpotensi memiliki manfaat yang sangat besar bagi UKM yang memproduksi bawang hitam di Indonesia.

“Kami berharap alat ini bisa menjadi solusi pelaku UKM khususnya yang memproduksi bawang hitam di Indonesia,” pungkas Andy. (Der/Ulm)