Mahasiswa Polinema Olah Limbah Kulit Jeruk Jadi Teh, Bantu Tangkal Covid-19

Orentea, produk mahasiswa Polinema. (Istimewa)

MALANGVOICE – Mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema) berhasil membuat inovasi mengolah limbah kulit jeruk peras menjadi produk bermanfaat. Produk itu diberi nama Orentea.

Berawal dari banyaknya limbah kulit jeruk dari para pedagang es yang berjualan di kawasan Pasar Besar Kota Malang dan Alun-Alun Kota Batu, mahasiswa itu melakukan riset dan mengolah limbah dengan baik.

Dibimbing Dra. Anik Kusmintarti, M.M., lima mahasiswa yang terdiri dari Prasasti Valentina Gustama (D-III Teknik Kimia), Rizki Bagus Maulana (D-III Teknik Kimia), Nanda Ristina Putri (D-III Teknik Kimia), Fadilah Aurelia Arifin (D-IV Akuntansi Manajemen), dan Alvindha Wahyu (D-III Teknik Telekomunikasi) melakukan inovasi melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan.

Tim Orentea. (Istimewa)

Prasasti Valentina Gustama, mengatakan, timnya melakukan studi literatur dan menemukan hasil riset dari UI dan IPB yang menyatakan kandungan senyawa hesperidin, yaitu flavonoid pada kulit jeruk ternyata mampu meningkatkan imunitas dan menangkal pertumbuhan betacoronavirus termasuk Sars-CoV-2 penyebab Covid-19.

“Selain itu, banyak senyawa lain pada kulit jeruk yang sangat bermanfaat bagi tubuh seperti polifenol, bioflavonoid, dan juga vitamin C yang tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan buahnya. Hal ini mendorong kami untuk memanfaatkan limbah kulit jeruk untuk menjadi produk olahan yang bermanfaat bagi masyarakat dan mengatasi permasalahan lingkungan,” ungkap Ketua Tim, Prasasti Valentina Gustama.

“Untuk menjaga kandungan nutrisinya, kami menggunakan alat food dehydrator. Kami juga menambahkan daun mint lokal kering untuk menambah cita rasa dan memperkaya manfaat serta memunculkan efek relaksasi,” kata mahasiswa yang akrab dipanggil Valent ini.

Orentea sangat bermanfaat di masa pandemi karena dapat meningkatkan imunitas tubuh dan meredakan stress.

Anik Kusmintarti, mengatakan kegiatan ini menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa untuk meningkatkan kompetensi wirausaha mahasiswa, meliputi keterampilan kewirausahaan, keterampilan teknikal, dan keterampilan manajemen dengan merealisasikan ide menjadi bisnis riil.

Selain produksi, tim ini juga fokus pada pemasaran produk melalui e-commerce dan media sosial. Saat ini orentea dalam tahap survey izin PIRT Dinas Kesehatan, halal MUI, dan hak merek pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).

“Orentea dijual dengan harga 20 ribu rupiah per kotak. Pada bulan Juli penjualan orentea sudah lebih dari 400 kemasan untuk wilayah Jawa Timur, Kalimantan Nusa Tenggara, Sumatera dan sudah dikirim keluar negeri,” tutup Valent.(der)