Mahasiswa Kota Malang Pembelajaran Tatap Muka Mulai September, Bagaimana dengan SD-SMA?

Ilustrasi simulasi belajar mengajar secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan, (MG2).

MALANGVOICE– Wali Kota Malang, Sutiaji menargetkan mahasiswa akan kembali menggelar pembelajaran tatap muka pada September 2021.

Hanya saja Sutiaji mensyaratkan 75 persen dari warga Kota Malang sudah menjalani vaksinasi Covid-19.

“Bila di awal September nanti 75 persen warga Kota Malang sudah menerima vaksin maka kesempatan mahasiswa untuk dapat melaksanakan pembelajaran secara luring,” ujarnya, Ahad (22/8).

Selain itu, lanjut Sutiaji, bila Presiden Joko Widodo sendiri menginstruksikan melakukan percepatan vaksinasi pada mahasiswa yang berdomisili di Kota Malang.

“Dapat persetujuan dari Pak Presiden Jokowi dan juga dapat arahan terkait upaya kami untuk percepatan vaksinasi bagi mahasiswa di Kota Malang,” tuturnya.

Salah satu tujuan pembukaan kembali kampus di saat pandemi Covid-19 tersebut guna memulihkan perekonomian masyarakat sekitar melalui kedatangan mahasiswa dari luar Kota Malang.

“Tujuannya jelas untuk terus menekan angka penyebaran virus sekaligus meningkatkan pertumbuhan perekonomian rakyat Indonesia,” ucap Sutiaji.

Sementara itu, untuk capaian vaksinasi di Kota Malang sendiri saat ini Sutiaji mengklaim sudah mencapai 58 persen.

“Kita ini sudah clear 58 persen untuk dosis pertama, sekarang kita ngebut dosis kedua,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadispendikbud) Kota Malang, Swarjana menambahkan target pembelajaran tatap muka juga berlaku bagi SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.

“Insyaallah sudah bisa tatap muka pada September. Cuman kalau SD tidak keseluruhan karena yang bisa tervaksin hanya umur 12 tahun ke atas,” imbuhnya.

Swarjana mengungkapkan untuk saat ini pihaknya masih fokus untuk menyelesaikan vaksinasi pelajar SMA/SMK. Lalu untuk SD dan SMP di Kota Malang menyusul setelahnya.

“Sekarang masih SMA/SMK, nanti setelahnya baru SD dan SMP. Target sudah tervaksin semua pada September. Pokoknya jika sudah tervaksin kita mulai pembelajaran tatap muka,” tuturnya.

“Kalau SD yang umur 12 tahun itu kan ada di kelas 6. Juga tidak keseluruhan berumur 12 tahun. Sehingga dari data yang kami miliki ada sekitar 5 ribu sampai 6 ribu pelajar yang akan mengikuti vaksin,” ucap dia.(end)

Sedangkan untuk pelajar SD kelas 6 yang belum berumur 12 tahun masih akan dilakukan kajian terlebih dahulu apakah bisa mengikuti pembelajaran secara tatap muka atau daring.”Masih dikaji terkait protokol kesehatan dan lain-lainnya,” tandasnya.