MALANGVOICE – Sebanyak 8 orang mahasiswa asing dari program Darma Siswa RI, disambut meriah seluruh civitas akademika IKIP Budi Utomo (IBU) Malang, di Kampus C, Jalan Citandui.
Para mahasiswa itu mendapat kesempatan belajar bahasa dan juga budaya di kampus yang terkenal sangat konsern terhadap dua hal tersebut.
Rektor IBU, Dr Nurcholis Sunuyeko, dalam kesempatan ini juga menyematkan jas almamater sebagai tanda jika para mahasiswa asing itu diterima belajar di kampus tersebut.
Ia menegaskan, dengan adanya mahasiswa asing belajar di IBU, merupakan bukti nyata jika tidak ada masalah baik dalam hal akademis maupun bermasalah dengan pemerintah bahkan dunia internasional.
“Ini bukti bahwa tidak ada masalah di IBU, karena tidak mungkin pemerintah mempercayakan mahasiswa asing belajar di kampus ini jika ada masalah,” kata Nurcholis, beberapa menit lalu.
Dijelaskan, di Malang hanya ada dua kampus swasta yang dipercaya menerima mahasiswa asing, yakni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan IKIP Budi Utomo.
“Ini juga bukti jika saat ini IBU sudah melambung tinggi dan perguruan tinggi yang diperhitungkan sebagai kampus swasta di Indonesia,” tukasnya.
Memilih belajar di IBU, kata Nurcholis merupakan pilihan yang cerdas, sebab kampus dengan jargon ‘The Smart Choice’ ini selalu memberikan pelayanan terbaik kepada mahasiswa serta para dosen selalu berlaku cerdas dalam melakukan bimbingan.
“Semua dosen kita arahkan untuk memilih dan berlaku cerdas, sehingga belajar di IBU merupakan pilihan cerdas,” ungkapnya.
Khusus para mahasiswa asing, Nurcholis berharap mereka bisa menguasai Bahasa Indonesia dalam waktu yang singkat dengan metode yang sudah disiapkan kampus.
“Semua mahasiswa asing harus bisa berbahasa Indonesia selama satu bulan, karena itu para dosen kalau tidak terpaksa jangan sampai berbicara bahasa inggris, agar mereka segera bisa lancar berbahasa Indonesia,” pungkasnya.