Lutung Jawa Dibunuh dan Dikuliti, Polres Malang Bergerak Cari Pelaku

Postingan ProFauna terkait Lutung Jawa. (istimewa)

MALANGVOICE – Kasus kematian Lutung Jawa yang menyisahkan kulit dan kepala tergantung di pohon di kawasan hutan lindung Dau, langsung mendapat perhatian semua pihak.

Pasalnya, hewan mamalia yang ditemukan dalam kondisi tragis dan tergantung di pohon tersebut, diduga dibunuh dan dikuliti. Sampai saat ini belum diketahui siapa pelakunya dan juga motif pelaku itu.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Malang AKBP Hendri Umar langsung bergerak cepat. Ia memerintahkan anggota menyelidiki perburuan Lutung Jawa atau Trachypithecus auratus di hutan lindung Dau tersebut karena hewan itu dilindungi keberadaannya.

“Siap mas, saya akan terjunkan anggota lapangan untuk melakukan upaya penyelidikan dan mengamankan pelaku,” tegas Hendri, saat dihubungi awak media melalui WhatsApp, Selasa (11/8).

Sementara itu, Ketua ProFauna Indonesia, Rosek Nursahid mengatakan, lutung jawa tersebut ditemukan oleh relawan ProFauna pada tiga hari lalu dalam kondisi kepalanya tertancap dan hanya menyisahkan kulit monyet berbulu bewarna hitam itu.

“Awalnya relawan ProFauna menemukan jebakan berupa jerat dari seling. Melihat jebakan itu, kami pun langsung melakukan pengecekan dan menyisuri hutan lindung di sekitar Dau selama tiga hari untuk menemukan apakah ada hewan langka yang terjebak,” katanya.

Namun, lanjut Rosek, relawan ProFauna marah besar, karena menemukan Lutung Jawa mati mengenaskan. Monyet itu, diduga dibunuh dengan cara dikuliti.

“Jika dilihat kondisinya, kami duga ini dibunuh. Di kuliti tidak ada dagingnya sama sekali, jeroan semua hilang cuma menyisahkan kepala saja. Kami anggap ini sebagai perbuatan biadab,” jelasnya.

Untuk itu, tambah Rosek, jika mengacu pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 (UU Konservasi Hayati), pelaku pembunuh lutung Jawa tersebut dapat diancam dengan hukuman 5 tahun penjara dan denda Rp 100 juta.

“Kami telah meminta bantuan ke Polsek Dau, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, serta Perhutani untuk segera menangkap pelakunya. Kami ingin memberikan efek jerah ke pelaku biadab itu. Kami sudah minta bantuan ke penegak hukum dan semoga segera tertangkap,” tukasnya.(der)