MALANGVOICE – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan yang juga sebagai Koordinator PPKM di Jawa dan Bali, Jumat (13/8) dijadwalkan akan meninjau pelaksanaan PPKM Level 4 di Malang Raya.
Kepastian peninjauan tersebut disampaikan langsung Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves, Septian Hario Seto, saat berkunjung ke Peringgitan Pendopo Agung, Kabupaten Malang, Jalan Agus Salim no.7, Kota Malang, Rabu (11/8).
“Silakan tanya ke Pak Luhut (Menko Marves) saja, beliau Jumat akan berkunjung ke sini (Kabupaten Malang),” ucap Septian singkat, saat ditemui awak media usia rapat koordinasi secara virtual, sembari berjalan menuju kendaraannya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, dalam Rapat koordinasi (Rakor) secara virtual tadi, Menko Marves akan datang ke Malang Raya dikatakannya penyebaran Covid-19 terus mengalami peningkatan sehingga menjadi perhatian Pemerintah Pusat.
“Iya, akan mengevaluasi dan melihat progresnya seperti apa,” katanya.
Menurut Wahyu, kedatangan Menko Marves, Kemenkes dan Menteri BUMN ini bertujuan untuk meninjau lokasi ruang isolasi terpusat (isoter) untuk penanganan pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
“Kalau jadwalnya, besok ke Bali, baru ke sini. Direncanakan nanti akan bertemu dengan Fokopimda Malang Raya, kemudian meninjau beberapa lokasi salah satunya isoter,” jelasnya.
Wahyu menjelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang telah menjalankan instruksi pembatasan mobilitas masyarakat sejak PPKM Darurat diberlakukan.
“Selain itu, Pemkab Malang juga telah mengupayakan perpindahan warga isoman menuju ke isoter yang telah disediakan. Itu dilakukan untuk meminimalisir adanya penyebaran Covid-19,” terangnya.
Sebab, lanjut Wahyu, saat ini sudah ada varian virus baru yang dinilai lebih berbahaya dan mudah menular.
“Berkali kali sudah disampaikan ada varian virus baru, kalau isoman dirumah berpotensi tinggi menyebarkan virus. Kita tidak tau disalah satu keluarga misalnya ada yang komorbid itu bisa berpotensi meningkatkan angka kematian. Ini yang masih menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” ulasnya.
Dengan begitu, Wahyu, berharap warga yang sedang menjalani isolasi mandiri dirumah agar berpindah ke ruang isoter yang sudah disediakan, dan sudah melengkapi fasilitas penunjang pemulihan pasien isolasi mulai konsumsi, obat obatan, oksigen dan lainnya.
“Untuk tracing kita sebenarnya sudah baik. Kalau dilihat dari tracingnya kita sudah tinggi sehingga positif rate kita juga tinggi. Jadi tinggal penekanan penanganan isoman ke isoter ini,” tutupnya.(der)