LSM ProDesa Duga Pengumuman Hasil JPTP Ada Pesanan

Ahmad Kusaeri

MALANGVOICE – LSM ProDesa menduga nama-nama Aparatur Sipil Negara (ASN) yang lolos serangkaian tes untuk mengisi 10
jabatan pimpinan tinggi pratama
(JPTP), memenuhi pesanan pihak tertentu.

“Di antara nama-nama yang diumumkan itu (Hasil Selter, red) ada satu yang menjadi perhatian kami, seorang ASN dari Situbondo yang mengikuti serangkaian tes itu (Selter),” ucap Koordinator Badan Pekerja LSM ProDesa, Ahmad Kusaeri, saat dihubungi awak media, Jumat (10/6).

Menurut Kusaeri, oknum ASN tersebut saat ini sudah menduduki eselon dua dan di Kabupaten Situbondo,” ujarnya.

Oknum ASN ini, kata Kusaerii, saat ini memiliki jabatan strategis, yakni di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Pemukiman (DPUPP) Kabupaten Situbondo.

“Dia ini melamar sebagai Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang,” lanjutnya.

“Dia (Gatot Siswoyo, red) sudah menjabat Kepala DPUPP, tapi malah melamar di BPBD. Apa Kabupaten Malang ini merupakan lahan basah sehingga dia memilih jadi Kepala BPBD Kabupaten Malang ketimbang jadi Kepala DPUPP Kabupaten Situbondo,” tanyanya.

Terlebih, lanjut Kusaeri, dari 10 JPTP yang kosong dan dibuka pendaftaran hingga proses seleksinya, baru ada 9 jabatan yang telah secara resmi diumumkan.

Kesembilan JPTP tersebut adalah Kepala Satpol PP, Bakesbangpol, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Disperindag, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Diskominfo, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud).

“Itu jadi tanda tanya besar kami, kenapa 10 yang dilakukan Selter, tapi hanya 9 yang diumumkan. Padahal berdasarkan Pengumuman nomor 05/PANSEL/JPTP-MLG/V/2022, JPTP Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang menjadi posisi yang dibuka, dan terdapat 4 ASN yang menjadi pendaftar,” tegasnya.

Ketika Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah dikonfirmasi awak media tentang tidak diumumkannya Kepala Dinkes tersebut, Nurman hanya menjawab secara singkat.

“Khusus untuk JPTP Kadinkes kami tunda pelaksanaan tahap wawancara dan presentasi makalahnya, karena dipandang belum memenuhi syarat,” jawabnya singkat.

Hanya saja di sisi lain, sebelumnya Nurman menjelaskan 9 JPTP tersebut sudah final. Dan selanjutnya, 26 nama ASN yang lolos akan dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) untuk dilakukan pemeriksaan seluruh proses tahapan Selter. Mulai dari pendaftaran hingga penilaian.

Setelah diperiksa oleh KASN, hasilnya dilanjutkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mendapat persetujuan, sebelum dikembalikan ke Pemkab Malang.

Setelah itu, tiga besar nama ASN yang ada di setiap jabatan akan dipilih salah satu oleh Bupati Malang untuk menempati jabatan tersebut.

“Kita akan melaporkan ke KASN, kita akan diperiksa. Tahapan-tahapannya, penilaiannya, semuanya diperiksa. Lalu diturunkan ke Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri). Itu nanti disetutujui atau tidak. Setelah disetujui oleh Kemendagri, barulah nanti hak prerogatif Bupati Malang (HM. Sanusi) untuk memilih salah satu dari tiga besar di setiap jabatan,” ujar Nurman.

Sementara itu diberitakan sebelumnya, telah ada 30 dari 39 ASN yang dinyatakan lolos pada serangkaian tes dalam Selter tersebut untuk 10 JPTP yang kosong.

Setelah dicermati ternyata ada 26 nama ASN yang dinyatakan lolos, karena ada satu nama yang tercatat lolos di dua jabatan untuk 9 JPTP tersebut, terlebih di setiap jabatan ada sebanyak 3 ASN yang mendapat nilai tertinggi.(end)