MALANGVOICE– Kota Batu diprediksi akan kembali dibanjiri wisatawan di momen libur panjang Lebaran 2025. Sejumlah persiapan mulai dirancang jajaran Polres Batu bersama petugas gabungan lainnya untuk memastikan kenyamanan dan keamanan masyarakat dan wisatawanm
Kesiapsiagaan pasukan gabungan ditunjukkan saat Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Semeru 2025. Kegiatan tersebut digelar di area Alun-Alun Kota Batu (Kamis, 20/3).
Kasat Lantas Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim memprediksi, arus puncak wisatawan yang akan datang ke Kota Batu diperkirakan terjadi hari H+2 lebaran, atau pada tanggal 2 April 2025.
Bantuan Atensi Wujud Nyata Dukungan Pemkot Batu di Bidang Ekonomi dan Sosial
“Diprediksi pada tanggal 2 sampai 7 April menjadi puncak masyarakat yang akan berwisata ke Kota Batu. Kemudian untuk jenis kendaraan akan didominasi kendaraan pribadi roda empat dari pada bus,” tutur Kevin.
Sementara itu, untuk skema pengaturan arus lalin Operasi Ketupat Semeru 2025, Kevin menjelaskan jika pada dasarnya hampir sama dengan operasi lilin saat tahun baru kemarin. Menyusul skema dalam operasi tersebut dinilai cukup efektif untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas (lalin) yang ada di Kota Batu.
“Untuk rekayasa lalin ketika terpantau ada kepadatan seperti di perempatan Arhanud, Pesanggrahan, pertigaan TMP akan dilakukan pola-pola manajemen lalu lintas seperti salah satunya pengalihan arus sementara, sehingga tidak sampai kendaraan menumpuk panjang,” tuturnya.
Dia juga menyampaikan, ada dua skema rekayasa lalin yang diterapkan ketika peningkatan volume kendaraan meningkat drastis hingga berpotensi terjadi kemacetan. Dua skema rekayasa lalin yang dimaksud adalah sistem pasang surut dan one way.
Sistem pasang surut adalah pengaturan rekayasa lalu lintas dengan pola dua naik dan satu turun mulai pertigaan Pendem hingga simpang tiga Jalan Dewi Sartika. Artinya, jalur yang sebelumnya seimbang dua naik dan dua turun akan dirubah menjadi tiga naik dan satu turun.
Sedangkan sistem One Way akan diberlakukan ketika pasang surut sudah dilakukan tapi belum berhasil mengurai kepadatan lalu lintas karena peningkatan volume kendaraan. Sistem one way atau satu arah ini diberlakukan dari arah Pendem menuju Jalan Dewi Sartika.
Dengan skema ini, kendaraan yang mau melewati Pertigaan Pendem akan diarahkan melalui Jalan Ir Soekarno. Sebagai informasi, Pertigaan Pendem adalah jalur pertemuan wisatawan dari arah Surabaya ke Kota Batu atau dari Kota Malang menuju Kota Batu dan sebaliknya.
Saat one way diberlakukan, untuk kendaraan dari Kota Batu yang hendak ke Jalan Ir Soekarno akan dibelokkan melalui jalur alternatif. Bagi pengendara dari Kota Batu ke Surabaya dilewatkan jalur alternatif Jalan Wukir samping Batos. Jika pengendara dari Kota Batu menuju Kota Malang bisa melalui Jalan Oro-Oro Ombo.
Disisi lain, Kevin juga menyampaikan untuk kendaraan besar seperti truk untuk sementara waktu dilarang beroperasi mulai 24 Maret hingga 8 April 2025, hal tersebut sesuai yang tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB).
“Kecuali truk yang membawa sembako dan kebutuhan pokok tetap diperbolehkan beroperasi,” imbuhnya.
Waka Polres Batu, Kompol Danang Yudanto menambahkan, dalam operasi tersebut punya sasaran utama untuk memastikan keamanan, keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
“Baik masyarakat yang melaksanakan perjalanan mudi, ibadah keagamaan maupun berlibur,” tuturnya.
Total ada sebanyak 869 personel gabungan yang akan diterjunkan dalam operasi tersebut. Rinciannya terdiri dari 225 personel Polri, 28 anggota Kodim 0818, 42 personel Satpol PP, 28 personel Dishub, 12 tenaga kesehatan dan 28 personel masing-masing dari Pramuka, Banser dan Pemuda Pancasila.
Setelah Operasi Ketupat Semeru 2025 berakhir pada 8 April mendatang, nantinya akan dilanjutkan dengan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD), ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan wisatawan hingga 20 April 2025.
“Operasi diperpanjang dengan KRYD, sebab kunjungan wisatawan masih tinggi saat libur sekolah,” pungkasnya.(der)